PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Berawal dari hobi nongkrong, kalangan pemuda di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), kini sukses meraup keuntungan dari bisnis kedai kopi “Pusa.”
Kini, bisnis kedai kopi tersebut telah melakukan ekspansi ke berbagai daerah, seperti Pinrang, Sidrap, Makassar, Palopo, dan Parepare.
Kedai Kopi Pusa, yang dicetuskan oleh sejumlah pemuda ini juga berencana melebarkan sayap dengan membuka cabang di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
“Alhamdulillah, sudah ada cabangnya di Palopo (2), Makassar (1), Sidrap (1), dan di Parepare kami berencana membuka dua cabang. Kami juga berencana membuka cabang di Polewali,” ujar Pemilik Kedai Kopi Pusa, Muhammad Aidil, kepada PijarNews.com, Jumat (28/2/2025).
Kedai ini menawarkan konsep sederhana dengan berbagai varian rasa, seperti kopi susu, vanila, bubble gum, stroberi, dan karamel, yang berhasil menarik peminat dari berbagai kalangan, mulai dari pekerja kantoran hingga mahasiswa.
“Harga semuanya rata, hanya Rp. 10 ribu, kecuali karamel yang sedikit lebih mahal, yaitu Rp. 15 ribu,” tambah Aidil.
Awalnya, Kedai Kopi Pusa dibangun tanpa rencana besar. Bahkan, nama “Pusa” sendiri muncul saat mereka kesulitan mencari nama yang tepat. Dalam bahasa Bugis, “Pusa” berarti ‘bingung’, dan juga dapat diartikan sebagai ‘punyanya Sukawati.’
“Tiba-tiba, teman saya memberi ide, bagaimana kalau kita buat kedai kopi? Semua orang heran kenapa nama kedainya ‘Pusa’. Kami memang bingung saat mencari ide nama yang pas, akhirnya ‘Pusa’ jadi pilihan. Nama keren lainnya adalah ‘Pusa, Punyanya Sukawati,'” jelas Aidil.
Bisnis kedai kopi yang dibangun dengan patungan ini sempat diragukan oleh tetangga sekitar saat pertama kali beroperasi pada November 2024. Namun, kini Kedai Kopi Pusa berhasil meraih omzet hingga Rp. 2 juta per hari.(*)
Reporter: Faizal Lupphy