PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Insiden pasien yang tak mampu membayar biaya sewa ambulans di RS Andi Makkasau, disebut menjadi citra buruk pelayanan kesehatan di Kota Parepare. Hal itu menjadi perbincangan warga daerah lain, sekaligus menjadi viral di media sosial.
Ketua Komisi II DPRD Parepare Salam Latief menyesalkan kejadian tersebut. Menurutnya, kendala biaya sewa tidak seharusnya menjadi masalah. Rp1,5 juta untuk sewa ambulans ke Makassar memang terlampau mahal. Apalagi, citra pelayanan RS tipe B tersebut dipertaruhkan.
“Kalau persoalan biaya, kan bisa dikomunikasikan. Apalagi karena ini soal pelayanan. Kejadian seperti ini bisa jadi citra buruk bagi kota kita,” jelasnya kepada PIJAR, Kamis 14/12
Wakil Ketua I DPRD Kota Parepare, Rahmat Sjamsu Alam yang juga Koordinator Komisi II mengatakan, kejadian itu harus menjadi pembelajaran bagi RS Andi Makkasau. “Seharusnya, sebagai RS rujukan RS Andi Makkasau memperkuat koordinasi dengan RS diluar untuk mencarikan jalan,” ungkapnya.
Komunikasi tersebut, bisa via Dinkes Parepare ke Dinkes Barru. Memberitahukan bahwa ada warga Barru yang tak sanggup membayar sewa ambulans. “Sehingga bisa segera direspon Dinkes Barru. Nanti APBD mereka yang biayai pasien. Intinya pasien dibantu,” tegas Ketua Demokrat Parepare itu.
Namun pada akhirnya, suami pasien SN, AM sendiri yang mengupayakan bantuan dari RSUD Barru. AM memang mengaku tak punya biaya lagi untuk menyewa ambulans. Uangnya habis setelah membayar biaya pelayanan kesehatan sebagai pasien umum, senilai hampir Rp5 juta.
Dewan berharap, petugas kesehatan di RS tak kaku menerapkan aturan, serta cakap dalam mengupayakan solusi bagi pasien yang mengalami masalah serupa. (mul/ris)