PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Berbekal kejujuran dan keikhlasan, Syawal kini menikmati hasil kerjanya. Betapa tidak, ayah 3 anak ini tak pernah menyangka kariernya bisa melejit seperti sekarang.
Syawal, anak pasangan Abdullah M dan Sitti Sawiyah asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mulanya hanya bekerja sebagai sopir tangki// lokasinya saat itu di Samarinda, Kalimantan Timur.
Profesi itu dilakoni selama 13 tahun/ sejak 1998, hingga 2012.
Karena dianggap berprestasi, pimpinan PT Elnusa Petrofin, anak perusahaan PT Pertamina mengangkat Syawal jadi pengawas lapangan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) B alikpapan, Kalimantan Timur.
Setelah 18 bulan jadi pengawas, ia kemudian dipercaya jadi Kepala Cabang PT Elnusa Petrofin Balikpapan. Dari sinilah karier Syawal mulai menanjak. Ia yang semula hanya sopir tangki, kini memimpin perusahaan pengangkutan bahan bakar minyak tersebut.
Setelah 2 tahun di Balikpapan, ia lalu dimutasi menjadi kepala cabang Elnusa Petropin Samarinda, yang merupakan lokasi awal tempat Syawal jadi sopir tangki.
Ia kemudian membenahi manajemen pengangkutan BBM tersebut bersama rekan-rekannya yang dulu sama-sama jadi sopir tangki. Selama 2 tahun bekerja, Syawal pun dianggap berprestasi karena mampu melakukan efisiensi pemakaian bahan bakar minyak untuk mobil tangki. Saat itu, terminal BBM Samarinda meraih juara 3 di tingkat nasional.
Atas prestasi tersebut, Syawal diberi tanggungjawab lebih besar dengan menjabat PT Elnusa Petrofin Parepare, Sulawesi Selatan. Lokasi ini masuk kategori kelas b karena mengontrol 47 unit mobil tangki. sedangkan terminal BBM Samarinda masih ketegori c.
Di Parepare, Syawal sudah hampir 3 tahun menjabat. Mulai 1 mei 2016 hingga agustus 2018.
Apa saja kiat sukses Syawal, sehingga kariernya bisa menanjak? Yang semula hanya sopir tangki, kini jadi pimpinan sopir tangki.
Menurut Syawal, yang paling utama dipertahankan adalah integritas dan kerja ikhlas, seperti pesan orang tua.
Syawal mengatakan, sopir tangki itu bukan pekerjaan mudah. Sebab nyawa bisa jadi taruhannya, karena mengangkut bahan bakar minyak seperti Premium, Pertalite, Pertamax dan Solar.
Syawal berpesan kepada seluruh awak mobil tangki agar senantiasa bekerja dengan baik dibarengi kejujuran dan keikhlasan. Selain itu jangan sungkan memberi masukan dan terobosan ke perusahaan sehingga pimpinan bisa memberi penilaian.
Menurut Syawal, ibarat berlian, walaupun berada di tengah lumpur suatu saat akan kelihatan.
Apa saja tantangan mempimpin perusahaan penyaluran BBM ini? Syawal mengatakan, tantangannya adalah resiko kerja seperti sopir tangki mengalami kecelakaan lalulintas, selain itu, mengubah prilaku oknum sopir tangki nakal atau biasa dikenal mobil tangki kencing yang memindahkan angkutan BBM bukan pada tempatnya seperti di SPBU.
Setelah memimpin PT Elnusa Petrofin, pria hobi bermain bulu tangkis ini mengutamakan safety dan kerjasama tim. Selain itu, sesama tim saling mengingatkan pentingnya bersikap jujur.
Salah satu terobosan Syawal dalam memimpin Petrofin Parepare yakni setiap mobil tangki dikawal 2 orang sopir. Padahal sebelumnya hanya 1 orang sopir.
Lokasi penyaluran BBM yang paling terjauh berada di tarailu, mamuju sekitar 350 kilometer dari Parepare. Waktu tempuhnya sekira 11 jam. (*)
Kameramen/ Writer : Alfiansyah Anwar
Dubber : Januwika Ramdani
Editor : Tama Kurniawan