PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) kini berumur 72 tahun. Kader-kader DDI menyambutnya dengan penuh khidmat. Mengenang perjuangan Anregurutta’ KH. Ambo Dalle bersama segenap Kiai Tana Bugis membumikan nilai-nilai pengabdian kepada umat.
Pada momentum Harlah DDI 72, Ikatan Mahasiswa DDI (IMDI) melaksanakan aksi sosial. Segenap pengurus dan kader IMDI mengunjungi gubuk ukuran 1×2 Kakek Haking yang berlokasi di Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, 7/2/2019.
Muhammad Khoiruddin, selaku pengurus DDI berharap agar bagaimana caranya pemerintah dapat memberikan perhatian kepada kaum mustad’afin seperti Kakek Haking yang hidup sebatang kara.
“Luputnya Kakek Haking dari pendataan pemerintah menunjukkan pemerintah tidak sungguh-sungguh peduli terhadap nasib kaum mustad’afin, khususnya di Kota Parepare. Semoga dapat menjadi perhatian serius hal semacam ini,” tukas Udin.
Respon Kakek Haking sendiri atas hadirnya dermawan yang berkunjung ke gubuknya termasuk IMDI, ia menghaturkan terima kasih atas adanya bantuan, karena selama ini belum ada bantuan dari pemerintah Kota Parepare. Baru beberapa hari terakhir ini Kakek Haking mendapatkan perhatian setelah awak media menemukan kehidupan Kakek Haking yang memprihatinkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Watang Soreang, Haryadi mengemukakan, Kakek Hakim yang akrab disapa Haking itu secara administrasi kependudukan bukan warga Watang Soreang.
“Kami juga baru ketahui ternyata ada warga yang tinggal di belakang masjid Al Amin setelah muncul diberita. Padahal Babinsa kami selalu melintas di sekitar sana tapi tidak mengetahui ada warga yang tinggal di gubuk tersebut. Setelah kami telusuri sesuai KTP-nya ternyata dia warga Bukit Harapan. Jadi bukan warga Watang Soreang sehingga tidak tercatat dalam daftar penerima manfaat,” terang Haryadi saat ditemui di Kantor Kelurahan Watang Soreang, Kota Parepare, Senin (4/2/2019).
Editor: Ibrah La Iman