PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Warga di Kota Parepare khususnya kaum ibu, diimbau agar tidak mudah percaya terhadap pedagang keliling atau sales yang menawarkan regulator dan selang tabung gas elpiji yang mengatasnamakan PT. Pertamina (Persero).
Penjualan selang dan regulator tabung gas elpiji ini biasanya dilakukan dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Petugasnya kemudian menjelaskan apa saja keuntungan jika mengganti selang dan regulator yang ditawarkan. Hingga akhirnya, sejumlah warga yang terpedaya dan terpaksa membeli selang dan regulator yang ditawarkan itu.
Hal ini telah dialami seorang ibu rumah tangga bernama Nur. Warga Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare ini ditawari oleh petugas sales berupa produk regulator dan selang elpiji di atas harga normal yakni Rp500 ribu. Menurut pengakuannya, dia ditawari oleh sales berupa selang regulator tabung gas elpiji produk Pertamina.
“Awalnya sales ini menjelaskan ke kami jika selang regulator elpiji yang lain itu beresiko dan produk miliknya ini produksi dari Pertamina, jadi aman dan tidak rawan bocor. Karena khawatir manakala terjadi kebocoran jika menggunakan produk yang selama ini kami gunakan, maka kami percaya saja. Kami lalu membelinya dengan Rp500 ribu,” kata Nur.
Usai membeli selang regulator tabung gas elpiji itu, ia baru sadar ketika ia melihat postingan di salah satu media online, jika ada praktek penipuan yang mengatasnamakan Pertamina.
“Saya baru sadar, ternyata ada praktek penipuan seperti itu, nanti saya lihat di medsos baru saya tahu,” lanjut Nur.
Terpisah Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, M Roby Hervindo yang dihubungi PIJARNEWS mengimbau agar warga berhati-hati jika ada yang menawarkan produk mengatasnamakan Pertamina.
“Kami mengimbau agar warga berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Pertamina dan menjual produk. Pastikan benar dan absah produk asli Pertamina. Pertamina tidak memproduksi regulator,” imbau Roby.
Lebih lanjut Roby mengatakan, jika ada yang demikian, warga bisa meminta informasi, atau melaporkannya jika meragukan. Robi menyebut call centre Pertamina 1 500 000.
Regulator tersebut yang dimaksud adalah warnanya orange. Di atasnya ada stiker bergambar kuda laut. Di bawah gambar itu ada tulisan Koperasi Purna Karyawan Pertamina. Modus penjualan ini mirip dengan penutup meteran PLN yang pernah terjadi di Kota Parepare juga mengatasnamakan PLN. (*)
Reporter: Amiruddin Pujo
Editor: Abdillah Ms