BARRU, PIJARNEWS.COM — Bila anda dan keluarga mengunjugi Barru, atau sekadar melintas dan membutuhkan tempat beristirahat, maka penginapan Cahaya Tanete Barru bisa menjadi salah satu pilihan. Penginapan yang satu ini menyediakan kamar berkelas layaknya hotel, namun dengan harga terjangkau.
Penginapan ini berada di pinggir jalan Poros Parepare-Makassar, tepatnya di Tanete Rilau, sekitar 5 kilometer dari ibukota Barru.
Pemilik Penginapan Cahaya, Haji Anas, mengaku baru sekitar tiga tahun mendirikan usaha penginapan ini. Sebab sepulang dari rantauan di Malinau, Kalimantan Utara, ia melihat peluang usaha penginapan ini cukup menjanjikan di Kabupaten Barru. Apalagi sebagian warga pendatang, utamanya sopir mobil kanvas sering kesulitan mendapatkan penginapan murah.
Awalnya, Anas hanya memiliki kamar dengan fasilitas sederhana seperti kasur, kursi, meja dan kipas angin. Jumlahnya cuma 6 kamar. Harganya pun bervariasi antara Rp50 ribu hingga Rp75 ribu. Namun karena permintaan konsumen meningkat, Anas kemudian mengembangkan usaha penginapan ini.
“Sekarang ada 25 kamar dengan harga bervariasi antara 50 ribu hingga 175 ribu per malam. Fasilitas untuk harga 175 ribu yakni kamar luas dengan dua tempat tidur springbed, pendingin ruangan ac, tv dan kamar mandi,” ungkap ayah empat anak ini.
Anas juga mengemukakan bahwa kelebihan lain penginapannya yakni lokasi parkirnya bisa menampung belasan truk kanvas dan mobil pribadi.
Sebelum membuka usaha penginapan di Barru, Anas yang kini berusia 62 tahun, memang sudah pengalaman buka usaha penginapan di Malinau, Kaltara.
“Bangunan usaha penginapan di Malinau awalnya hanya dikontrak senilai 26 juta per tahun. Waktu itu saya kontrak berjalan selama tiga tahun. Setelah itu penginapan tersebut saya beli,” ujar Anas.
Pria yang sejak tahun 70-an merantau ke Kalimantan ini, dulunya kewalahan mengelola usaha penginapan. “Saat awal membuka usaha, sangat susah karena sepi pengunjung.
Namun dengan berbagai trik pengelolaan dan pelayanan serta promosi, akhirnya penginapan Cahaya Malinau dikenal dan kian banyak pengunjungnya. Hanya saja usaha tersebut kini dikelola oleh keluarga,” tuturnya.
Pahit manis berwirausaha sudah dirasakan Anas selama di perantauan. Sebelum menggeluti usaha penginapan dan toko sembako, Anas sukses mengembangkan usaha pengolahan kayu gelondongan menjadi balok dan papan. “Saat itu, ada beberapa somel dan tempat pengolahan kayu serta empat unit truk yang saya miliki di Malinau dan Berau. Namun di Tahun 2004, usaha tersebut terpaksa tutup dan dijual karena ketatnya regulasi dan usaha semakin merugi,” ungkap Anas.
Kini Anas pulang ke kampung halamanya di Barru dan memulai usaha penginapan murah berkelas. Untuk pemesanan kamar,bisa menghubungi hp 0823 1555 1122 atau 0823 1555 1155. (alf/ris)