MALAYSIA — Jika tak ada halangan, Ahad (1/3/2020) besok, pria keturunan Bugis-Jawa, Muhyiddin Yassin (72) bakal dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia yang baru, menggantikan Mahatir Muhamad (94).
Kepastian tersebut setelah Raja Diraja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah (64), Sabtu (29/2/2020) siang, mengumumkan penunjukan Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri Malaysia.
SCMH melansir, politisi tersebut akan dilantik Ahad (1/3/2020) besok.
Penunjukan Wakil Perdana Menteri Malaysia (2009–2015) ini hanya berselang lima hari setelah pernyataan pengunduran resmi PM Malaysia Mahatir.
Muhyiddin adalah Ketua Umum Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu. Partai ini didirikan Mahathir Mohamad, 2018 lalu.
Dilansir tribunnews, Muhyiddin adalah pria keturunan Bugis. Dia lahir 15 Mei 1947 (usia 72 tahun), di Negara Bagian Muar, Malaysia.
Tan Sri Muhyiddin Mohd Yassin ayahnya keturunan Bugis dan ibunya keturunan Jawa, adalah seorang Wakil Presiden UMNO dan sekarang ini merupakan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani. Ia juga merupakan bekas Menteri Besar Johor.
Dia sudah meniti karier sebagai politisi dari partai Penguasa Malaysia, UMNO sejak berusia 31 tahun.
Berikut Biodata Perdana Menteri ke-8 Malaysia seperti dikutip dari Berita Harian Malaysia.
Tan Sri Muhyiddin Yassin (72)
Isteri: Puan Sri Noorainee Abdul Rahman
Anak: 4 orang
Tempat lahir: Muar, Johor, 15 Mei 1947
Karier Politik:
1978 – Anggota Parlemen Pagoh, Johor di usia 31 tahun.
10 April 2009 – 11 Agustus 2013 – Menteri Pendidikan Johor
26 Maret 2009 – 26 Februari 2016 – Timbalan Pengerusi Barisan Nasional
26 Maret 2009 – 26 Februari 2016 – Timbalan Presiden UMNO
19 Maret 2008 – 9 April 2009 – Menteri Perdagangan Antarabangsa dan Industri
27 Maret 2004 – 18 Maret 2008 – Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani
15 Desember 1999 – 26 Maret 2004 – Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna
4 Mei 1995 – 14 Desember 1999 – Menteri Belia dan Sukan
Latar Organisasi
* 1970 – Memulakan kerjaya sebagai Penolong Setiausaha Kerajaan Johor Darul Ta’zim (Bahagian Latihan dan Biasiswa)
* 1971 – Dilantik Bendahari UMNO Muar-Pagoh
* 1974 – Ketua Pemuda UMNO Pagoh/ Setiausaha pemuda UMNO Johor
* 1978 – Ahli Parlimen Pagoh.
* 1982 -Timbalan Ketua UMNO Bahagian Pagoh
* 1986 – Menteri Besar Johor ke-13
* 1985 – Ahli Majlis Tertinggi UMNO
* 1993 – Menang Naib Presiden UMNO
* 1996 – Gagal pertahankan jawatan Naib Presiden UMNO
* 2000 – Menang semula pemilihan Naib Presiden UMNO, undian ketiga tertinggi.
* 2009 – Timbalan Presiden UMNO dan Timbalan Pengerusi Barisan Nasional
* 2016 – Digantung jawatan Timbalan Presiden UMNO berikutan isu 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
* Juni 2016 – Dipecat sebagai Wakil Presiden UMNO.
* September 2016 – Antara pengasas Parti Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) dan dilantik sebagai Presiden.
* 13 Juli 2017 – dilantik sebagai Timbalan Presiden dalam struktur baharu Majlis Presiden Pakatan Harapan.
* 22 Agustus 2017 – Dilantik Pengerusi Pakatan Harapan Johor
* 29 Februari 2020 – Diumumkan sebagai Perdana Menteri kedelapan Malaysia
Koalisi Oposisi Mendukung
Ketua Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, mencuat menjadi kandidat terdepan untuk Perdana Menteri (PM) baru Malaysia usai mendapat dukungan oposisi.
Dukungan yang didapat Muhyiddin di parlemen Malaysia disebut sedikit mengungguli dukungan untuk politikus terkemuka, Anwar Ibrahim.
Seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (29/2/2020), Muhyiddin yang menjabat Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu yang didirikan Mahathir Mohamad, ini menyatakan dirinya didukung oleh total 36 anggota parlemen dari Partai Bersatu untuk menjadi PM selanjutnya bagi Malaysia.
Dukungan seluruh anggota Partai Bersatu ini mengejutkan, mengingat sebelumnya Partai Bersatu selalu menegaskan dukungan untuk Mahathir. Bahkan sebelumnya Partai Bersatu berhasil membujuk Mahathir untuk mencabut keputusannya mengundurkan diri sebagai Chairman partai ini. Di bawah Muhyiddin, Partai Bersatu sebelumnya menyatakan keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH) yang kemudian memicu pergolakan politik di Malaysia. (*)
Sumber : tribunnews.com