MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Sulawesi Selatan kini tidak perlu lagi mengirim sampel ke jakarta untuk mengetahui positif tidaknya pasien yang terpapar virus Covid-19, karena telah memiliki alat sendiri. Meski demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel masih menunggu ijin dari kementrian kesehatan.
“Kita sudah siap untuk pengecekan. Pemprov akan segera melakukan pembenahan laboratorium, kita menambah peralatan-peralatan yang belum cukup. Sekarang tinggal menunggu legitimasi atau izin dari Kementrian Kesehatan,” kata Nurdin Abdullah, Rabu (18/03/2020).
Nurdin Abdullah, mengatakan, alat tersebut akan ditempatkan di RS Pendidikan Unhas dan RSUP Wahidin Sudirohusodo, sehingga kedepan tidak perlu lagi mengirim sampel ke Jakarta. Alat tersebut juga bisa digunakan untuk provinsi lain, di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Pengadaan alat untuk pemeriksaan sampel darah pasien dalam pengawasan virus corona itu lanjut Nurdin, karena terlalu lamban jika harus menunggu berhari-hari hanya untuk memeriksa sampel darah.
“Coba bayangin, ada empat sampel kita kirim, sudah hari kelima belum ada jawaban. Ini kan membuat masyarakat kita jadi stres. Nah kalau kita bisa mengecek sendiri, itu hitungan menit aja selesai,” jelasnya.
Ia juga sudah menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel segera menghadap ke Menteri Kesehatan, untuk membicarakan mengenai izin alat tersebut. Apalagi, Sulsel ini adalah representasi dari Indonesia Bagian Timur.
“Saya udah minta Dinas Kesehatan segera menghadap Menkes supaya kita ditetapkan sebagai laboratorium yang bisa mendeteksi (Sampel Covid-19),” ujarnya.
Menurutnya, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Pendidikan Unhas memiliki tenaga kesehatan yang sudah teruji untuk mengelola alat uji sampel tersebut.
“Itu orang-orang sudah teruji semua. Kita cuma belum ada legitimasi dari Kementrian Kesehatan,” tutupnya.