MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah meminta para tokoh lintas agama untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang bahaya covid-19, harapan itu disampaikannya saat membuka acara Orientasi Tokoh Lintas Agama, Edukasi Covid 19 di Swiss Belhotel, Jl Ujungpandang, Makassar, Senin (27/7/2020).
Orientasi Tokoh Lintas Agama ini digelar selama 10 hari dengan target melibatkan 1.000 pemuka agama dan tiap angkatannya terdiri atas 50 orang. “Sebanyak 50 orang pagi dan 50 orang sore. Sehari target 100 orang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan dr Ichsan Mustari.
Nurdin Abdullah menjelaskan, penanganan covid-19 yang dilakukan Pemerintan Sulsel selalu memperhatikan kearifan lokal. “Kita menempatkan di hotel orang-orang yang positif (covid) tanpa gejala dan orang yang terkontak dengan pasien covid. Hanya yang ada gejala sakit yang masuk rumah sakit,” jelas Nurdin Abdullah.
Disampaikan, penempatan orang di hotel sangat manusiawi. “Kita tidak mau tempat orang di tenda-tenda dan stadion,” jelas Bupati Bantaeng Periode 2008 – 2018 ini.
Menurut Nurdin Abdullah, penempatan orang-orang positif tanpa gejala ini bisa menghidupkan usaha perhotelan dan katering. “Mestinya ini hotel ditutup selama covid. Karyawan dirumahkan. Tetapi karna kita pakai, karyawan terselamatkan,” jelasnya.
Tujuan orientasi tokoh lintas agama yang akan berlangsung selama 10 hari itu, jelas Nurdin Abdullah untuk menyamakan pemahaman tentang covid 19. Karena itu,
Nurdin Abdullah meminta kepada tokoh lintas agama agar bersama-sama pemerintah memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya covid 19.
“Ini bahaya sekali. Bagi yang sudah merasakan positif, tidak akan mau lagi. Akan sadar. Bagi yang belum rasakan, anggap enteng. Ini perlu keterlibatan para tokoh agama,” jelas Nurdin Abdullah.
Pertemuan dengan penerapan protokol kesehatan ketat ini menurut Nurdin Abdullah untuk menyamakan persepsi. “Hanya satu caranya lindungi diri masing-masing. Gunakan masker, tangan harus selalu bersih, hindari kerumunan,” tegas Nurdin Abdullah.