PINRANG, PIJARNEWS.COM — Di masa Pandemi Covid-19, elpiji atau biasa dikenal gas seolah telah menjadi kebutuhan pokok. Tak jarang keberadaannya langka, Bahkan harganya kerap melambung tinggi. Antrean dan berebut gas 3 kilogram pun juga tak terhindar.
Kondisi itu kini tampaknya tidak dialami lagi oleh warga Salubone, Kelurahan Data, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Pasalnya, warga setempat kini telah manfaatkan kotoran sapi ternak untuk membuat inovasi biogas.
Sejak adanya biogas itu, warga Salubone jarang menggunakan gas elpiji dan beralih mengunakan biogas. Manfaatnya pun sangat dirasakan. Dengan biogas itu, warga kini dapat menikmati gas gratis hingga puas.
Hirma, salah seorang warga mengaku sejak beralih ke biogas, kebutuhan gas elpijinya kini mulai berkurang. Biogas di Desa Salubone itu sudah ada sejak satu tahun terakhir. Apalagi sejak pandemi covid-19, keberadaan biogas sangat dirasakan banyak manfaatnya oleh warga.
“Bagus sebenarnya ini biogas, karena sudah bisa menjamin kehidupan keluarga,” ungkap Hirma.
Sementara itu, Basri, salah seorang warga yang juga peternak sapi menjelaskan, kotoran sapinya tiap hari dikumpulkan, kemudian dimasukkan ke dalam bak dan menghasilkan gas.
“Yang jelas, kehadiran biogas di sini sangat membantu dan bermanfaat bagi warga setempat,” ungkap Basri
Sebagai daerah yang mayoritas warganya bertenak dan bertani menjadi pendukung kehadiran biogas tersebut.
Pantau PIJARNEWS, daerah yang dihuni oleh sekira sepuluh kepala keluarga itu masing-masing memiliki bak penampungan kotoran sapi yang dijadikan sebagai biogas. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin