PINRANG, PIJARNEWS.COM — Dua alumni SMAN 1 Pinrang berhasil menerbitkan buku tahun ini. Keduanya, Khaeriyah Nasruddin dan Mawar Fatmah. Semasa sekolah, keduanya memang aktif dalam organisasi KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) Serangkai SMAN 1 Pinrang. Khaeriyah Nasruddin bahkan pernah dua kali menjuarai lomba penulisan karya Ilmiah dan menjadi pemenang pertama pada sayembara penulisan buku yang diadakan oleh Pusat Kurikulum Perbukuan Indonesia (Puskurbuk) tahun 2013.
Tak ketinggalan, Mawar Fatmah pun sejak duduk di bangku kelas 2 SMA pernah memenang lomba karya tulis ilmiah dan menjadi pemenang favorit dalam lomba Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).
Kecintaan mereka terhadap dunia menulis tidak berhenti sampai SMA, keduanya kini menjadi anggota dari Forum Lingkar Pena di kampus masing-masing.
“Kesibukan kuliah tidak membuat kita untuk berhenti menulis selamanya,” ungkap Khaeriyah Nasruddin yang kini menjadi fresh graduate UIN Alauddin Makassar.
Novel yang ditulis oleh dua penulis ini diselesaikan saat-saat semester akhir. Khaeriyah menulis novel Syaneem dan Mawar Fatmah menulis novel Alarikh.
Meskipun keduanya sama-sama menulis novel tapi genre yang diangkat berbeda.
Alarikh dengan gendre thriller-psikologi, dengan mengangkat Post Traumatic Stress Disorder sebagai penyakit mental yang dialami oleh tokoh utamanya. Dalam novel ini adegan pembunuhan dan profesi seorang jaksa detail dituturkan oleh penulis.
“Saya tertarik menulis novel dengan genre thriller-psikologi karena masih kurang orang yang menulis genre tersebut. Selain itu, menulis novel genre ini juga menjadi bentuk penyembuhan diri bagi saya pribadi, menyembuhkan diri dari segala tekanan termasuk tugas kuliah,” jelas Mawar Fatmah.
Dengan menulis tema-tema mental illness mudah bagi penulis untuk menyampaikan bahwa seperti ini dampak positif-negatifnya.
“Psikologi harus dikenal oleh banyak orang. Kita bisa menyelamatkan orang lain dan diri sendiri,” tambahnya lagi.
Berbeda halnya dengan novel berjudul Syaneem, melalui genre spiritual-romance Khaeriyah Nasruddin menyajikan paket cinta, psikologi dan sejarah. Khaeriyah Nasruddin detail menggambarkan kebesaran dan peninggalan Islam di Turki, lewat novel ini penulis berharap agar banyak yang kepo dan jatuh cinta terhadap sejarah Islam.
“Membaca novel ini saya merasa seperti nonton film hijab traveller. Penggambarannya tentang spot-spot yang didatangi Syaneem di Turki lumayan detail. Penulis mampu mengajak pembacanya menelusuri Turki dengan imajinasi pembaca dan saya juga bisa belajar sedikit-sedikit bahasa Turki,” komentar Sitti Maryam setelah membaca novel Syaneem.
Kehadiran dua alumni ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMAN 1 Pinrang, karena berhasil melahirkan dua penulis muda. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna