POLMAN, PIJARMEWS.COM– Briket tempurung kelapa merupakan salah satu usaha yang bisa mengangkat perekonomian di Sulbar jika ditekuni dan mendapat dukungan. Itu dibuktikan Sudirman, pemuda asal Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Polman yang saat ini mampu menjadi exportir briket tempurung kelapa. Tak tanggung-tanggung, tiga negara menjadi tujuannya yaitu, Jordania, Arab dan Mesir.
Sudirman Abu mengatakan, usaha yang dilakoninya bergerak di bidang pabrik briket untuk rokok Shisha, dimana per harinya bisa memproduksi 10 ton Shisha. Namun, karena peralatan yang masih minim, sehingga dalam per harinya, ia hanya mampu memproduksi briket sebanyak empat ton.
“Produksi pabrik kami bisa mencapai 10 ton per hari, namun karena beberapa kendala termasuk peralatan oven yang masih kurang, maka perharinya hanya mampu memproduksi empat ton saja. Kalau kita sudah tambah open sekitar tujuh unit, maka kita sudah bisa memproduksi 10 ton per harinya dan satu bulannya bisa mencapai 300 ton,” ujarnya.
“Dan, kendala kami ada pada peralatan oven yang sudah full. Dan ini yang kami harapkan adanya bantuan dari pemerintah, sehingga bisa lebih berkembang,” kata Sudirman menambahkan.
Saat ini, lanjutnya Dubai dan Turki juga melakukan permintaan, namun karena kapasitas pabrik kecil sehingga permintaan itu belum dipenuhi.
Sudirman menjelaskan, dalam proses produksi, bahan bakar yang digunakan berasal dari kayu limbah yang sudah tidak terpakai ditambah dengan sabut kelapa.
Sekedar diketahui, Sudirman Abu merupakan salah seorang pemuda Parappe lulusan SD yang berhasil menjadi eksportir dan mampu mempekerjakan sebanyak 217 karyawan.