MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, merespon cepat laporan Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, dalam hal solusi dalam penanganan pasca banjir dan longsor yang terjadi Juli lalu.
Yakni, pembangunan kanal dan drainase yang diperlebar. Jika dapat dituntaskan dalam 4-5 bulan pengerjaan, diyakini dapat menyelesaikan masalah dampak banjir di wilayah pemukiman perkotaan. Nurdin kemudian memanggil instansi dan teknis terkait untuk menyelesaikan.
“Sekarang Pemerintah Luwu Utara masih membutuhkan bantuan anggaran untuk membangun berbagai drainase. Terutama sekeliling bandara, terus di depan rumah jabatan masih tergenang. Karena drainasenya belum ada. Makanya kita sudah komunikasikan dengan balai. Tentu kalau tiga ini balai, Pemerintah Provinsi hadir, Kabupaten Luwu Utara juga hadir. Insya Allah lebih cepat penyelesaian,” kata Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 18 Januari 2021.
Indah Putri Indriani menjelaskan, terutama pasca banjir, dimana yang paling mendesak saat ini adalah penanganan Sungai Matoto atau yang dikenal Salu (sungai) Bebe. Apabila dalam kondisi hujan, saat ini Luwu Utara khususnya, tiap hari terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, sehingga selalu terjadi genangan di jalan nasional.
“Salah satu alternatifnya adalah penanganan Sungai Matoto, dalam hal ini sudah kami desain untuk pembangunan kanal dan drainase di sekitar Sungai Matoto dan kota (Masamba) serta (Sungai) Radda,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya membutuhkan dukungan dari Provinsi Sulsel dan kemudian direspon, apalagi Pemerintah Daerah Lutra sudah menyiapkan desainnya. Pemkab Lutra telah membebaskan lahan yang dibutuhkan dan berharap dapat dukungan untuk konstruksinya.
“Sekali lagi direspon luar biasa Pak Gubernur, kemudian langsung memanggil dan memerintahkan instansi dan teknis terkait. Dan kami berharap nanti tanggal 23 Januari sudah ada kabar baik kami terima. Begitu SK-nya keluar, kami sudah bisa siapkan untuk pengadaan tender lelang dalam hal ini,” paparnya.
Tanggal 23 Januari 2021 ini, ia juga mengundang Gubernur Sulsel untuk menghadiri Hari Jadi Luwu dan Hari Perjuangan Warga Luwu yang dipusatkan di Luwu Utara.
“Dengan kehadiran Pak Gubernur menjadi penyemangat warga Tanah Luwu di empat kabupaten/kota ini untuk membangun sinergi menuju Luwu yang aman dan sehat. Karena temanya inikan bagaimana menghadapi pandemi Covid-19 dan menghadapi ancaman bencana hidrometereologi,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, khusus untuk warga yang kehilangan rumah tinggal pasca banjir, Pemkab telah mengupayakan dengan memberikan dana tunggu hunian, yang sejauh ini telah diberikan sebanyak tujuh kali dan ditransfer langsung ke rekening warga.
“Dana ini dimaksudkan supaya yang tidak lagi menghuni tempatnya, apakah karena hanyut atau rusak berat, tetap mendapatkan tempat yang nyaman dengan cara kontrak,” lanjutnya.
Meski demikian, pemerintah terus membangun berbagai upaya terutama untuk membangun hunian. Misalnya untuk tahap pertama sudah selesai diserahkan Pemerintah Provinsi kepada Pemda yaitu sebanyak 50 unit, yang saat ini dalam persiapan untuk dibagikan dan distribusi ke warga.
“Pemprov juga memberikan tambahan kurang lebih 200 unit dan ini juga dalam penyiapan pembangunan tahap kedua. Di samping dari BNPB dan Kementerian PUPR. Dari Kementerian PUPR itu 176 unit untuk tahun ini dan sekali lagi kami berterima kasih,” ucapnya. (adv)