JAKARTA, PIJARNEWS.COM – Lembaga survei Poltracking Indonesia kembali merilis nama-nama kandidat yang diprediksi akan bersaing ketat di Pilgub Sulawesi Selatan 2018. Kali ini elektabilitas Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah berhasil mengungguli tiga nama lainnya.
Ada empat nama kandidat kuat Pilgub Sulsel versi Poltracking, yakni Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, mantan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, dan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang.
“Nama Nurdin Abdullah, Ichsan Yasin Limpo, Nurdin Halid, dan Agus Arifin Nu’mang merupakan empat kandidat yang selalu unggul dalam berbagai simulasi,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda saat rilis survei di Hotel Oria, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017) dilansir Makassar Today.
Survei Poltracking ini dilakukan pada 18-24 Mei 2017 dengan metode stratified multistage random sampling. Jumlah responden 800 orang dengan margin of error sebesar +- 3,5%.
Dari segi popularitas, nama Ichsan Yasin Limpo (57%), Agus Arifin Nu’mang (55%), Aziz Qahhar Mudzakkar (48%) dan Nurdin Abdullah (42%) adalah kandidat yang paling banyak dikenal publik. Sementara itu, untuk elektabilitas, Poltracking melakukan beberapa simulasi.
Poltracking juag melakukan simulasi mulai dari tujuh kandidat sampai dengan tiga. Terlihat dari simulasi empat kandidat, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah lebih unggul dengan perolehan 17.40 persen. Menyusul dibawahnya Mantan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo dengan 14.69 persen, setelah itu Ketua Golkar Sulsel Nurdin Halid ada berada diurutan ketiga dengan 13.27 persen, dan terakhir Wagub Sulsel Agus Arifin Nu’mang meraih 11.21 persen.
“Nurdin Abdullah merupakan Bupati Bantaeng dengan prestasi mentereng yang kin namanya melambung tinggi di media, Ichsan Yasin Limpo mantan Bupati Gowa yang punya trah berpengaruh di Sulsel, Nurdin Halid merupakan pengurus teras Golkar yang juga pengusaha dan mantan anggota DPR, sementara Agus Arifin Nu’mang kandidat incumbent wakil gubernur Sulsel yang tingkat kepuasan kinerjanya relatif baik oleh publik,” papar Hanta Yuda.
Menurut Hanta, tingkat kemantapan pilihan di Sulsel masih rendah sehingga kemungkinan dinamika masih besar hingga 1 tahun ke depan. Masih ada potensi terjadinya peralihan dukungan antarkandidat. (maday)