PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare akan segera mencairkan tunggakan insentif tenaga kesehatan (nakes) periode Oktober hingga Desember 2020.
Berdasarkan data Pemkot Parepare, ada 310 nakes yang belum mendapatkan insentif sejak Oktober-Desember 2020. Mereka adalah nakes dari Puskesmas dan RSU A.Makkasau dengan rincian, Dokter ahli 40 orang, Dokter umum 23 orang, Bidan atau perawat 173 orang, dan tenaga kesehatan lainnya 74 orang.
Kepala BKD Kota Parepare, Jamaluddin Achmad mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,6 miliar. Tinggal menunggu permintaan dari SKPD disertai hasil validasi dari tim APIP atau Inspektorat.
“Berdasarkan arahan Bapak Walikota, Pemkot akan membayar insentif melalui refocusing anggaran. Untuk tanggal pasti pencairan belum ada, tapi tinggal tunggu validasi dari insepktorat dan bisa dipastikan dalam waktu dekat,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).
Selain tunggakan pada tahun 2020, Jamaluddin juga mengaku telah menyiapakan anggaran untuk tunggakan insentif nakes ditahun 2021.
“Termasuk juga tahun 2021, uangnya sudah siap tetapi agak terlambat karena tunggu dokumen lengkap. Hampir Rp20 miliar kita anggarkan di refocusing anggaran,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP) mengungkapkan, pembayaran insentif awalnya menjadi kewajiban Kementarian Kesehatan (Kemenkes). Namun, setelah berkoordinasi dengan BPK dan Inspektorat, Pemkot Parepare kemudian mengeluarkan kebijakan untuk mengcover insentif nakes menggunakan APBD Kota Parepare.
“Salah satu intervensi yang saya lakukan dalam memberikan hak-hak nakes sebagai ujung tombak yakni kebijakan penganggaran insentif nakes yang terhenti September 2020 lalu. Kami koordinasikan dengan BPK, dan BPK juga menilai bahwa kebijakan itu normatif dalam upaya penyelamatan di tengah situasi Covid-19,” jelas Taufan Pawe. (Adv)
Editor : Mulyadi Ma’ruf