GOWA, PIJARNEWS.COM– Mengusung tema Optimalisasi Peranan Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengungsi Luar Negeri Kota Makassar melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) di Aula Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar di Bolangi Gowa Kamis (17/2/2022).
Kegiatan dibuka Plt. Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Sirajuddin. Dalam sambutannya Sirajuddin menyebut di kota Makassar ada 1.542 orang pengungsi yang berasal dari 12 Negara, mereka berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda, sehingga terkadang melakukan perbuatan yang mengganggu ketentraman masyarakat kota Makassar. Dan juga melakukan unjuk rasa.
“Oleh karena itu, kita memerlukan solusi bersama dalam penagganan pengungsi luar negeri ini dengan lebih bijak,” ujar Sirajuddin
Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri ( PPLN ) kota Makassar, yang diwakili Kabid BJKS Dinsos. A. Rahmat M, mengatakan perlunya memaksimalkan tata tertib di 20 Community House (CH), Pengungsi ini dengan pengawasan ketat, juga memerlukan solusi untuk mengurangi kejenuhan di CH mereka masing-masing.
Koordinator IOM area Makassar , Son Ha Dinh mengatakan Pengungsi yang unjuk rasa akhir-akhir ini menggunakan Atribut Rompi IOM dan UNHCR, seolah-olah menandakan bahwa UNHCR dan IOM mendukung kegiatan mereka.
“Rompi dengan logo IOM dan UNHCR itu mereka buat sendiri, kami menyatakan tidak pernah memberikan dukungan terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan pengungsi,” tegas Son Ha.
Kepala Rudenim Makassar Alimuddin berharap adanya joint monitoring yang dapat dilaksanakan secara terjadwal oleh Satgas PPLN.
“Sehingga dapat mengidentifikasi langsung permasalahan pengungsi, karena kita turun langsung menemui mereka di tempat penampungan, tentunya tetap memperhatikan prokes yang berlaku,” ujarnya.
Sebanyak 20 peserta hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Rachmad Ardiyanto (Kasi Inteldakim Imigrasi Makassar), Alimuddin (Kepala Rudenim Makassar), Muh. Idris Ma (Kasat Intel Polrestabes) beserta jajaran, A. Fachry (Kesbangpol) beserta jajaran, A. Rachmat M (Kabid BJKS Dinsos), serta Son ha Dinh (IOM) dan Yance (UNHCR) yang mengikuti secara virtual.