MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Sejumlah 12 paket kerja Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Dinas Pendidikan tidak terealisasi. Hal ini diungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel), Setiawan Aswad kepada Pijarnews.com, Kamis (21/7/2022).
Setiawan Aswad mengatakan 12 paket pekerjaan itu merupakan proyek Ruang Kelas Baru (RKB) dan laboratorium di beberapa sekolah di Sulsel.
Meski tidak spesifik disebut, namun Setiawan mengaku bahwa 12 paket pekerjaan itu tidak bisa direalisasikan dari 90 persen DAK Disdik Sulsel. Hal itu karena ketersediaan lahan lokasi dan serta standar lahan tidak bisa dipenuhi saat dilakukan cek lapangan.
“Ada beberapa paket pekerjaan itu yang tidak bisa direalisasikan karena satu, persoalan tidak tersedia lahan lokasi. Itu dipastikan karena tidak mungkin kita membangun prasarana kalau tidak ada lahan. Kan ada standarnya toh,” papar Setiawan.
Selain itu, kendala lainnya adalah tidak tersedianya Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang menjadi elemen penting dalam realisasi DAK. Ia mengatakan Pokmas biasanya tidak tersedia di lokasi tempat DAK dialokasikan. Aturan DAK saat ini, setelah proyek diselesaikan oleh tim teknis kadang beberapa Pokmas tidak memenuhi syarat administrasi.
“Ini dikerjakan oleh pokmas. Setelah kita menyeleksi tim teknis itu ada beberapa pokmas tidak memenuhi persyaratan administrasi karena harus mengikuti tahapan verifikasi. Itulah sebabnya beberapa paket kerja DAK Fisik di beberapa SMK tidak bisa dieksekusi,” jelasnya.
Lebih mirisnya lagi kata Setiawan, dana yang tidak terealisasi akan dikembalikan dan dialokasikan ke proyek lainya.”Pasti dananya dikembalikan,” tutupnya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna