TURKI, PIJARNEWS.COM – Ratusan jiwa tewas akibat gempa Magnitudo 7,8 di Turki Selatan, Senin (6/2/2023) pagi. Melalui konferensi pers, Presiden Turki Recep Tayyip menyampaikan langsung jumlah korban yang tewas dan luka-luka akibat gempa.
“Korban tewas pada 6 Februari akibat gempa mencapai 912 orang, sedangkan 5.383 luka-luka akibat gempa tersebut,” kata Recep Tayyip dilansir dari BBC.
Dia mengungkap bahwa tidak dapat memprediksi berapa banyak korban tewas yang akan meningkat sebab upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut.
Sementara itu, mahasiswa Indonesia berasal dari Sulawesi Selatan yang juga bergabung di Pertukaran Pelajar Indonesia (PPI) Turki, mengaku dalam kondisi aman saat negara yang ditempatinya mengenyam pendidikan sedang dilanda gempa magnitudo 7,8.
“Alhamdulillah saya dalam kondisi aman, saya tinggal di Kota Isparta, Provinsi Akdenis,” ujar Andi Dinul Islam yang juga merupakan mahasiswa Jurnalistik Islam pada tahun 2022 saat dihubungi Pijarnews.com, Senin (6/2/2023) malam.
Pada saat kejadian, ia mengaku tidak merasakan gempa yang dahsyat tersebut, sebab kejadian gempa terjadi saat di tengah malam.
“Waktu gempa terjadi saya sudah tidur, tetapi saat pagi orang-orang di sekitar saya membeberkan bahwa telah terjadi gempa,” paparnya.
Ia menuturkan gempa terjadi di Provinsi Gaziantep,Turki, dan media pemerintahan resmi Turki terus mengupdate perkembangan kondisi lapangan.
“Sejauh ini yang saya ketahui korbang yang meninggal sudah ada 912 dan luka-luka 5.383 orang yang sedang mengalami luka-luka,” ucapnya.
“Masih ada peluang terjadi sunami dan gempa susulan, jadi pemerintah Turki sedang persiapan hal tidak terduga lainnya,” sambungnya.
Menurut dari laman The Time of Israel, Senin (6/2/2023) gempa dahsyat tersebut dilaporkan terasa sampai Israel di ibu kota Tel Aviv. (*)
Reporter: Faizal Lupphy