MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Wanita muda yang satu ini patut menjadi inspirasi, dia adalah Alfar (22), sosok aktivis wanita yang bergelut di dunia sosial yang peduli dengan pemuda lainnya. Alfar aktiv sejak ia menjadi mahasiswa baru, tepatnya pada 2017 silam, dengan bergabung di berbagai komunitas dan organisasi kampus.
Meski begitu, aktivis lulusan Pondok Pesantren Ummul Mukminin itu mengaku sempat tak di support kedua orang tuanya, sebab mereka khawatir dengan banyaknya aktivitasnya, hingga akhirnya Alfar mampu membuktikan kepada orang tuanya dengan berhasil menjadi duta damai Sulawesi Selatan tahun 2018.
“Awalnya agak street sih karena sejak awal maba saya sudah aktif, orang tua bertanya kenapa ikut banyak kegiatan ?, Kenapa tidak fokus akademik saja. Tapi saya kasih lihat pada orang tua bahwa kegiatan yang saya ikuti itu positif,” ujar Alfar.
Saat menjadi duta damai, Alfar terus produktif melakukan edukasi dan menyebarkan misi perdamaian khusus di Sulawesi Selatan. Ia juga bergabung di pelbagai komunitas penggiat lingkungan dan pendidikan di Kota Makassar seperti Sikola Inspirasi Alam dan Sokola Kolong.
Sehingga Alfar aktif dalam kegiatan lingkungan dan mengajar, baik di Kota Makassar maupun daerah pelosok yang membutuhkan pendidikan.
Selain berkecimpung di komunitas, Alfar juga kini mendirikan sebuah komunitas yang diberi nama Komunitas Kejar Mimpi Makassar.
Alfar bercerita awal mula mendirikan komunitas tersebut, dimana pada 2018, ia bertemu program Kejar Mimpi Goes to School, pasca kegiatan itu ia kemudian aktif menjadi volunteer sebelum bersepakat dengan teman-temannya yang lain membuat komunitas yang diberi nama Kejar Mimpi Makassar.
“2018 akhirnya saya ketemu dengan komunitas kejar mimpi. Awalnya hanya sebagai volunteer namanya kejar Mimpi goes to school , kita mengajar literasi juga ada event konser waktu itu. Jadi dari situlah para volunteer sepakat dan membuat komunitas kejar mimpi Makassar,” ungkapnya.
Alfar menjadi salah satu diantara delapan orang pendiri komunitas Kejar Mimpi Makassar. Dan sejak didirikan pada Agustus 2018, sebanyak 60 Volunteer yang berhasil direkrut.
Jelang tiga tahun, komunitas Kejar Mimpi Makassar yang fokus pada pemberdayaan para anak muda itu, komunitasnya berhasil memberdayakan ratusan anak muda di Kota Makassar.
Berbagai program dan event pemberdayaan dilaksanakan, seperti pengembangan bisnis bagi anak muda pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta mewadahi keterampilan dan bakat para anak muda di berbagai sektor lainya.
Perempuan yang memiliki disiplin ilmu ekonomi Akuntansi itu, kini juga menjadi salah satu tim Finance di Salah satu usaha sosial bernama Rappo yang bergerak di sektor lingkungan hidup seperti pemberdayaan perempuan prasejahtera di Kawasan Kumuh.
Di Rappo finance, ia juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat seperti ibu rumah tangga yang tidak punya kesempatan kerja padahal masih dalam usia produktif.
“Jadi kita memberdayakan ibu rumah tangga disana yang juga tidak punya kesempatan untuk tidak kerja, padahal disana masih berada di usia produktif gitu,” pungkasnya.
Alfar mengajar para ibu rumah tangga tersebut membuat produk tas berbahan plastik bekas rumah tangga yang dikumpulkan, kemudian di daur ulang menjadi tas yang bernilai jual.
Segala aktivitas sosialnya itu ia lakukan untuk meng up great diri agar bisa mencapai cita-citanya sebagai finance akuntan yang hebat.
Namun, di akuinya, dibalik jadwal aktivitas komunitas yang menumpuk ia mengaku melewati banyak tantangan tersendiri khususnya membagi waktu untuk kuliah dan aktifitas luar kampus. Bahkan harus menghadapi kenyataan mendapat nilai anjlok pada semester lima, sebab saat itu seringkali ikut dalam kegiatan-kegiatan Nasional dan lomba di luar Kota, sehingga banyak izin di kampus dan ketinggalan pelajaran.
“Jujur itu berdampak sama nilaiku, tapi dari situ juga saya berfikir Harus selesaikan juga dulu kuliahku, dan harus ka juga kasi balance antara kegiatan luar dan kegiatan kampus. Dan mulai dari situ kupilah-pilah mi, semua kegiatan yang mau ku ikuti,” terangnya.
Alfar tetap menjaga semangatnya dengan berusaha membagi waktunya dengan menyeimbangkan antara kuliah dan kegiatan komunitasnya.
Sehingga Alfar tidak memanfaatkan waktunya seperti wanita muda kebanyakan yang menikmati hari libur dengan traveling atau dengan agenda wisata, Alfar justru mengunakan waktu libur dengan aktif dalam kegiatan komunitas.
“Cara membaginya sebenarnya, kebetulan kuliah ku itu biasa Senin sampai Kamis atau juga biasa Senin sampai Jumat. Jadi weekend nya itu biasa saya pake untuk kegiatan komunitas dan organisasi. Karena pas maba itu Sabtu Minggu selalu luang jadi Sabtu Minggu biasa ke pelosok mengajar sama teman,” jelasnya.
Alfar mengakui, menjadi seorang aktivis banyak tantangan yang dilalui, namin, ia justru senang karena di Komunitas Kejar Mimpi bisa mewadahinya untuk mengaktualisasikan diri. Disamping itu ia juga punya tanggung jawab untuk melakukan sesuatu kepada orang lain.
Melalui visi misi kejar Mimpi, Alfar bisa membantu mewujudkan anak muda selangkah menuju mimpinya, dengan melaksanakan event dan kegiatan yang related dengan anak muda.
Ia juga percaya bahwa pribadi seseorang tercermin dari lingkungan yang digelutinya yakni bersama dengan orang-orang terdidik dan penuh mimpi.
“Pastinya kita juga akan terikut untuk punya mimpi dan produktivitas yang tinggi,” imbuhnya kepada Pijarnews.com
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin