PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Klub kebanggaan warga Parepare, Persipare sudah beberapa waktu tidak terdengar kabarnya. Terakhir, Persipare harus absen dan hanya jadi penonton pada perhelatan Liga 3. Padahal klub kabupaten tetangga mampu berpartisipasi dan ikut bersaing.
Bagaimana rencana Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Parepare, Faisal Andi Sapada-Asriady Samad (FAS) untuk membangkitkan kembali The Green Force -julukan Persipare-, sekaligus memberdayakan pemain-pemain lokal Parepare?
Asriady menyebutkan, pembinaan sepakbola memang harus menjadi agenda khusus pemerintah. Perhatian pada klub bola tidak bisa setengah-setengah, dan tidak bisa serba instan. Persipare terakhir menjuarai Habibie Cup, namun peran pemain lokal Parepare tersisihkan dengan pemain luar yang dibayar mahal.
Langkah yang akan ditempuh FAS, antaralain harus ada pertandingan kompetitif yang dihelat rutin di Parepare. Jika memungkinkan menggulirkan liga internal asosiasi kota, atau minimal turnamen.
Sehingga klub-klub lokal seperti Bimantara, Resing, klub binaan Polres, TNI dan klub kampus-kampus merasakan atmosfer pertandingan secara rutin.
“Dengan begitu, kita punya stok pemain yang kualitasnya terus terasah lewat pertandingan kompetitif. Ini bagus untuk Persipare,” urai Asriady. Stok pemain itu, lanjutnya, kemudian diseleksi untuk mencari skuat terbaik.
Tugas pemerintah selanjutnya, adalah memfasilitasi sponsor untuk Persipare, dan untuk kompetisi yang ingin digulirkan. Relasi luas yang dimiliki Faisal dan Asriady, bisa dimaksimalkan.
“Jika ada pemain berkualitas, ada sponsor untuk operasional tim, ada stadion yang memadai, kami yakin Persipare bisa secara bertahap kembali ke strata kompetisi Indonesia. Paling tidak masuk ke Liga 2 (kasta kedua Liga Indonesia, red),” jelasnya.
Target tersebut terbilang realistis. Pasalnya Persipare sendiri sudah pernah merasakannya. Saat FAS menjabat sebagai Sekda, Persipare merupakan salah satu kontestan divisi I Liga Indonesia (sekarang bernama Liga 2, red).
Asriady juga menyinggung, Pemkot juga harus memberi perhatian kepada SSB, agar bisa dikelola profesional. Ini agar bibit pesepakbola muda punya wadah untuk mengembangkan bakatnya. Ini juga bagian dari struktur pembinaan pemain muda.
Dengan segala upaya tersebut, ia meyakini, kebangkitan Persipare sisa tunggu waktu. (sps)