MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Basri, Kepala Bidang Pembinaan PK PLK Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan Sulsel, kembali membedah kompetensi Guru SMA di Sulawesi Selatan pasca alih kelola kewenangan sekolah. Bedah kompetensi itu dibentangkan melalui riset disertasi yang mengantarkan mantan Kabid SMA Diknas Provinsi Sulsel ini meraih gelar doktor dengan predikat Cumlaude, beberapa waktu lalu di PPS UNM.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pria kelahiran Mattombong Pinrang, 8 Oktober 1968 ini menyimpulkan bahwa profil kompetensi guru SMA di Sulsel untuk tingkat kelulusan guru pada kompetensi pedagogik 23,58% dan tingkat ketidaklulusan yaitu 76,42%, sementara tingkat kelulusan guru pada kompetensi profesional yaitu 30,57% dan tingkat ketidaklulusan 69,43%, kompetensi kepribadian guru berkategori sangat tinggi 64,77%.
Dengan melihat rendahnya kompetensi pedagogik guru SMA di Sulsel, Basri menawarkan jalan keluar yaitu dengan memperluas volume peningkatan kompetensi guru SMA melalui Diklat, PTK, supervisi, MGMP dan pola belajar mandiri.
Karena itu, Basri yang akan membukukan hasil disertasi doktornya dalam sebuah buku menyatakan bahwa untuk meningkatkan kompetensi guru SMA diharapkan menjadi solusi sekaligus menjawab berbagai problem rendahnya kompetensi guru SMA di Sulsel, terutama kompetensi pedagogik dan profesional.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mantan Ketua KNPI Kota Makassar ini, menunjukkan kalau model proposisi peningkatan kompetensi guru SMA dibuat berdasarkan analisis hasil UKG, analisis faktor internal dan eksternal yang memberi sumbangan bagi kompetensi guru maupun kepala sekolah dan UPTD Dinas Pendidikan di Sulsel.
Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, managing editor Penerbit Yapensi, buku karya Basri akan diberi kata Pengantar oleh Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah, dan menjadi buku panduan utama bagaimana membangun kompetensi guru SMA khususnya di Sulsel dan Kawasan Timur Indonesia. (*)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna