ENREKANG, PIJARNEWS.COM — 20 siswa agkatan pertama SMK Muhammadiyah Cece Enrekang, tampaknya harus bersabar untuk sementara waktu. Pasalnya, fasilitas belajar sebagaimana layaknya sebuah sekolah, hingga kini belum bisa disediakan oleh pihak sekolah, yang baru berdiri tersebut.
Akibatnya, mereka terpaksa harus mengikuti proses belajar mengajar dengan duduk melantai di dalam mushallah.
Untuk itu Pejabat PLT Kepala SMK Muhammadiyah, Kamaruddin Sita menuturkan, jika pihaknya sedang mengupayakan bantuan dari pemerintah untuk pembangunan gedung dan kelengkapan fasilitas lainnya.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Dirjen Pembinaan SMK Kemendikbud, tapi syarat belum terpenuhi, karena sertifikat tanah yang belum selesai sehingga bantuan gedung belum juga turun. Padahal terlanjur kita menerima siswa baru tahun ini,” ujar Kamaruddin, Kamis, 12/10.
“Pihak sekolah untuk sementara hanya menyiapkan fasilitas dan media pembelajaran siswa seadanya. Ruang belajar biasa kami pakai mushallah dan pinjam ruangan di SMP Muhammadiyah Cece
Rencana jangka pendeka, akan kami bangunkan ruangan sederhana,” lanjut Kamaruddin.
Sekolah itu rencananya akan menjadi rintisan sekolah SMK Muhammadiyah pertama di Enrekang yang terintegrasi dengan pesantren. Dimana diharapkan, akan menjadi penghasil generasi muda yang unggul, terampil, serta kuat aqidah, ibadan, dan akhlaknya.
“Karena itu, kami harap bantuan semua pihak terutama bantuan pemerintah dan para dermawan membantu mempersiapkan gedung darurat sementara tersebut,” tutupnya. (tto/ris)