SIDRAP, PIJARNEWS.COM – Akad nikah dan pesta perkawinan beda usai 45 tahun bakal berlangsung di Desa Corawali, Kecamatan Panca Lautang, Sidrap, Rabu, 24 Oktober 2018, besok.
Pria bujang tersebut yakni Muhammad Idris berusia 20 tahun. Pemuda asal Enrekang tersebut akan menikahi Inade, janda usia 65 tahun, warga Desa Corawali, Kecamatan Panca Lautang.
Walau selisih 45 tahun, keduanya sepakat melangsungkan pernikahan dan menjalin hubungan suami istri. Meski keduanya masih enggan berkomentar terkait pernikahan itu, namun sejumlah warga menilai bahwa pernikahan yang sakral itu akan membuat keduanya bahagia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Corawali, Basri mengungkapkan, awalnya perempuan Inade itu dianggap bercanda akan menikah dengan lelaki pujaan hatinya, Idris.
“Awal Oktober lalu saat Inade berbicara dengan Muh Idris melalui telepon genggam. Saat itu muncul perbincangan akan melangsungkan pernikahan, namun saat itu, kami anggap dia bercanda,” ujar Basri dilansir Parepos, Selasa, 23 Oktober 2018.
Hanya berselang beberapa hari, tiba-tiba datang surat pengantar pernikahan laki-laki itu ke Kantor Desa Corawali.
“Saat itu, saya sendiri selaku Plt Kades Corawali yang tanda tangan untuk dilanjutkan ke KUA Panca Lautang guna proses administrasi pernikahannya,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Panca Lautang, Palwih Rahman. Dia mengatakan, sudah memproses berkas pernikahan sepasang kekasih itu dan akan dimasukkan dalam buku catatan akta perkawinan di KUA Panca Lautang.
“Berkasnya sudah kami proses. Kalau tidak salah masuk seminggu lalu. Insya Allah keduanya akan melangsungkan pernikahan pada Rabu malam, 24 Oktober 2018,” jelasnya.
Dari pantauan media di lokasi, sudah terlihat tenda dan pelaminan di rumah mempelai perempuan. Bahkan sudah banyak warga yang datang untuk memberi ucapan selamat.
Mempelai laki-laki juga sudah berada di kediaman mempelai perempuan untuk dilatih mengucapkan ijab kabul. Diketahui pula, bahwa mahar atau uang panaik sebesar Rp10 juta.
Sebelumnya, foto pasangan itu sempat viral di media sosial facebook. Dalam foto itu, terlihat jelas keduanya akan melangsungkan pernikahan.
Dalam pas foto itu, Idris mengenakan pakaian jas warna abu-abu dengan memakai kopiah. Sedangkan perempuan mengenakan baju kebaya warna hijau dengan jilbab hitam.
Imam Desa Corawali, Alimuddin yang mengaku tahu ceritanya sehingga kedua sejoli itu melangkah ke pelaminan.
Alimuddin yang dihubungi usai melatih ijab kabul kepada mempelai laki-laki, Idris mengaku, dirinya sendiri yang akan jadi penghulu pada pernikaan tersebut. “Saya yang akan menjadi penghulunya saat pernikahannya,” terang Alimuddin.
Ia sedikit menceritakan bahwa Muh Idris itu tinggal bersama pamannya bernama Sahri sejak usia masih kecil sebab ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya.
Sedangkan Inade adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya Sukardi pada 2013 silam. Inade tidak memiliki anak.
Inade kembali menemukan jodohnya, seorang pemuda bujang asal Enrekang yang selisih umur yang cukup jauh. Menurutnya, pertemuan keduanya berawal ketika memetik cengkeh di daerah Suli, Kabupaten Luwu. Saat itu, Muh Idris bersama omnya memetik cengkeh di kebun Inade.
“Disitulah awal keduanya bertemu sehingga muncul benih-benih cinta dan keduanya akan melangsungkan pernikahan. Semoga pasangan ini nantinya menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah,” tutup Alimuddin. (*)
Sumber : Parepos.co.id
Editor : Alfiansyah Anwar