MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengukuhkan Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina sebagai Bunda Imunisasi Provinsi Sulawesi Selatan. Pengukuhan dilakukan dalam kegiatan pencanangkn pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tingkat Provinsi Sulsel, yang berlangsung di Baruga Pattingalloang, Rabu (18/5/2022).
“Alhamdulillah, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Provinsi tertinggi di Indonesia untuk cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tahun 2021, yakni 99,9 persen. Capaian ini tidak terlepas dari support dan kerjasama Bupati/Walikota beserta jajaran, Forkopimda, PKK, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta mitra kerja dari UNICE,” ungkap Andi Sudirman.
Ia pun mendorong seluruh pihak untuk saling bersinergi dalam mensosialisasikan dan beri edukasi pentingnya imunisasi dasar lengkap. “Kita harap terus dipertahankan, karena setiap tahun ada angka kelahiran. Tidak boleh lengah. Imunisasi dasar lengkap ini sangat penting,” ungkapnya.
Menurutnya, anak-anak penting untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk membentuk imunitas dalam tubuh bagi anak. Hal itu tidak lepas dari upaya mendorong SDM yang unggul.
“Investasi yang terbesar adalah, mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia untuk menjadi generasi masa depan yang unggul. Olehnya itu, mari kita dorong pentingnya imunisasi bagi anak-anak kita,” pintanya.
Pemprov Sulsel mendorong untuk cakupan imunisasi lanjutan pada usia 18 bulan (Baduta), yang meliputi imunisasi DPT-HB-Hib untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B dan radang selaput otak (meningitis) dan radang paru-paru (pneumonia) oleh bakteri Hemovilus Influensa Type B, Campak dan Rubella.
Bagi anak-anak usia 12 – 59 bulan yang belum lengkap imunisasi dasar dan lanjutannya seperti OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib, dapat kita lengkapi status imunisasinya dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan sekaligus memberikan imunisasi tambahan Campak-Rubella (CR) bagi anak usia 9 bulan – 12 tahun yang akan dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2022 di Provinsi Sulawesi Selatan. Estimasi jumlah sasaran Provinsi Sulawesi Selatan adalah 1,9 juta anak dengan target cakupan BIAN ini adalah 95% dari setiap jenis imunisasi.
Tujuan dari pelaksanaan BIAN adalah melengkapi imunisasi rutin untuk menghentikan transmisi virus campak dan rubella di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan sertifikat eliminasi campak dan rubella/CRS pada tahun 2026 dari SEARO, Mempertahankan Indonesia Bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026, serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis yang belakangan ini muncul di beberapa daerah akibat penurunan cakupan imunisasi di hampir setiap daerah sebagai dampak dari pandemi COVID19.
Dalam pelaksanaan imunisasi pada kegiatan BIAN di Sulsel, akan dilayani di 470 Puskesmas dan 21.163 POS imunisasi yang tersebar di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel.