PAREPARE, PIJARNEWS.COM — KH AG Muhammad Abduh Pabbaja, atau yang akrab disapa masyarakat Parepare, Gurutta Pabbajah, meninggal dunia sekira Agustus tahun 2009. Usianya 94 tahun menurut perhitungan Hijriyah, atau 90 tahun pada penanggalan Masehi. Ulama Kharismatik itu lahir di Allakuang, Sidrap pada 20 Muharram 1336 H, atau 26 Oktober 1918.
Sederet kisah dan perjalanan hidupnya beliau abdikan untuk kepentingan agama. Di antaranya almarhum KH Muhammad Abduh Pabbajah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Urusan Agama Kabupaten Parepare pada 1951 M. Selain sebagai guru di pesantren, ia juga dosen luar biasa di Universitas Muslim Indonesia dan kemudian menjadi dekan di Fakultas Tarbiah IAIN Alauddin Makassar Cabang Parepare. Kini berganti nama menjadi STAIN Parepare dan saat ini berubah menjadi IAIN Parepare.
Selain itu, beliau juga salah seorang tokoh pendiri DDI dan juga hampir setiap harinya menyampaikan pengetahuan agama Islam melalui pengajian rutin di Masjid Raya Parepare.
Salah seorang tokoh agama yang juga seorang abdi negara atau ASN di Pemkot Parepare, Shodiq Asli Umar mengungkapkan saat mencari tau tentang KH Muhammad Abduh Pabbajah mulai dari tokoh masyarakat, yang berhubungan langsung dengan Gurutta, pendamping Gurutta H. Mahmud Mas’ud yang kurang lebih 30 tahun bersama Gurutta dan keluarga yang pernah tinggal bersama beliau, kata-kata yang sering terlontar dari ucapan Gurutta KH. Abduh Pabbajah adalah jujur jangan bohong, apapun terjadi.
“Puadako ada tongeng, lempu, getteng, namo nacacca manekki’ tolinoE yang penting “tania puang Allaa Ta’ala caccako, aja’mumetau okko padammu rupa tau, okkoko Puang Allaa Ta’ala metauu.” Artinya (Jujur jangan berbohong apa pun yang terjadi, berkatalah sebenarnya, lurus, tegas meskipun satu dunia tidak menyukai anda, yang penting Allah tidak membecimu. Jangan takut kepada manusia dan takutlah kepada Allah).
“Saat baru tammat dari Pondok Modern Gontor sekira tahun 1993, saya berkunjung ke beliau biasa kami memanggilnya nenek Adong. Tabe nek, ajarkan kami ilmu, beliau hanya berucap. Ada pesan dari Gurutta Sa’ade Sengkang (Pendiri Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang) “Kun Mukhlishon Takum Mukhlason” (Jadilah engkau orang ikhlas niscaya orang akan ikhlas kepadamu ),” tulis Shodiq dalam unggahan status media sosialnya, Ahad (3/1/2021).
Nasehat gurutta itu kata Shodiq, sudah 27 tahun namun sampai hari ini masih terus terngiang-ngiang di telinganya.
“Inilah foto kenangan terakhir bersama KH.Muh.Abduh Pabbajah setelah salat Jum’at di Masjid Raya, sebulan sebelum beliau wafat,” pungkas Shodiq dengan menyematkan dua foto dokumentasinya bersama almarhum. (*)
Editor : Muhammad Tohir