PINRANG, PIJARNEWS.COM- Harga gas elpiji 3kg atau gas melon di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, melonjak naik, dari harga normal kini tembus Rp 35 ribu, wargapun mengaku gas melon di Bumi Lasinrang itu mengalami kelangkaan.
Salah seorang warga Kecamatan Paleteang, Ernawati mengaku kaget saat mengetahui gas elpiji tembus di harga Rp 35 ribu.
“Di Kecamatan Paleteang itu, harga gasnya sudah Rp 35 ribu. Biasanya saya beli gas itu di harga Rp 20 ribu-Rp 22 ribu,” kata Ernawati kepada awak media, Rabu (5/7/2023).
Tidak hanya harga yang naik, Ernawati mengaku, gas elpiji 3kg di Kabupaten Pinrang juga langka.
“Sudah mahal, langka juga. Saya bisa dapat gas itu, harus keliling-keliling dulu untuk cari. Saya tanya penjualnya kenapa gas elpiji 3kg bisa naik harganya, mereka bilang kalau susah dapat karena barangnya langka. Jadi mereka beli di harga Rp 30 ribu dan dijual di harga Rp 35 ribu,” tuturnya.
Kelangkaan gas elpiji 3kg juga dirasakan warga pesisir. Tepatnya di Jampue, Kecamatan Lanrisang.
Salah seorang warga Jampue, Eka mengaku kelangkaan gas elpiji di daerahnya itu sudah berlangsung selama 5 hari.
“Sebelum Idul Adha itu, sudah langka gas elpiji 3kg di sini. Saya mutar-mutar juga cari. Pas dapat, saya langsung stok dua gas elpiji 3kg untuk persiapan Idul Adha. Alhamdulillah, masih dapat harga Rp 25 ribu waktu itu,” tuturnya.
Eka yang sehari-harinya menjual roti goreng dan donat ini, terpaksa hanya menerima pesanan dengan jumlah sedikit.
“Biasanya sehari saya bisa goreng donat itu sampai 50-70 pcs. Tapi, karena gas langka, jadi saya batasi orderan. Seharinya hanya terima 20 donat saja. Karena saya hemat gas juga,” ujarnya.
Dia mengaku, hingga saat ini teman-teman dan tetangga juga sudah sibuk cari gas elpiji 3kg di mana-mana.
“Sudah banyak yang bikin status juga terkait info penjual gas elpiji 3kg. Saking langkanya sekarang itu gas,” ucapnya.
Kadis Perindustrian, Perdagangan, Energi Sumber Daya Mineral (Perindagem) Pinrang Hartono Makka mengatakan, pengelola pangkalan gas elpiji 3kg yang menjual di atas dari Harga Eceran Tertinggi (HET), terancam kena sanksi.
“Jadi kami menerima beberapa laporan warga kalau harga gas melonjak naik di beberapa kecamatan di Pinrang. Laporan ini kemudian kami tindaklanjuti. Pangkalan tidak boleh menjual harga gas elpiji 3kg di atas Rp 20 ribu atau harga HET,” kata Hartono, Rabu (5/7/2023).
Jika ada pangkalan yang kedapatan menjual di atas harga HET, Disperindagem Pinrang akan memberikan sanksi kepada pengelola pangkalan tersebut.
“Sanksinya berupa teguran hingga pemutusan kontrak. Misalnya ada pangkalan yang sudah berkali-kali melanggar, maka kami akan mengusulkan ke agen agar melakukan pemutusan kontrak kepada pengelola pangkalan yang nakal,” ujarnya.
Hartono juga menepis jika gas elpiji 3kg langka di Kabupaten Pinrang. Menurutnya, gas elpiji 3kg tidak langka. Pasalnya jatah Pinrang tidak berkurang atau pun bertambah.
“Sebenarnya gas elpiji tidak langka. Karena jatah kita tidak berkurang dan jatah juga tidak bertambah. Cuma biasanya warga itu beli gas 2 sampai 3 tabung. Mestinya pangkalan itu mengatur 1 KK 1 gas. Ini yang bikin langka. Warga takut kehabisan, jadi mereka beli gas dengan jumlah banyak,” jelasnya.
Dikatakan, besok pihaknya akan melakukan rapat dengan para agen gas elpiji di Pinrang.
“Kita panggil agen gas elpiji ke kantor untuk rapat terkait pangkalan-pangkalan yang nakal ini. Kita juga akan bahas terkait sanksi berupa teguran dan pemutusan kontrak,” ujarnya.
Dia pun berharap, hasil rapat bersama para agen bisa menghasilkan solusi. Sehingga harga gas elpiji di Pinrang bisa kembali normal.
Reporter : Faizal Lupphy