SIDRAP, PIJARNEWS. COM–Sudah bertahun-para petani di Lingkungan 2 Walatedong, Kelurahan Sidenreng, Kecamatan Wattang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan harus menelan “Pil Pahit”, sebab ribuan hektare sawah mereka tidak produktif akibat terendam air.
Kondisi tersebut disampaikan langsung para petani kepada Ketua pengawasan dan evaluasi (Wasep) Kementerian Pertanian Brigjen TNI Wawan Erawan yang memantau langsung kondisi sawah petani di Wala Tedong yang terendam air pada Rabu (12/02/2025).
Dalam kunjungan itu, para petani juga menggelar sepanjang dua meter dengan lebar satu meter.
“Pak presiden yang terhormat, tolonglah kami seluruh petani Sidrap, yang terdampak luapan air danau Sidenreng, yang mengakibatkan kami bertahun-tahun tidak pernah mendapatkan hasil pertanian akibat bendung gerak yang ada di Kabupaten Wajo, yang menenggelamkan sawah kami lebih dari 4000 hektare,” tulis petani di sepanduk tersebut.
Sementara,Abdul Hasim (57), salah seorang petani setempat mengaku bajir terjadi sejak bendung gerak tersebut dibangun, sebab sebelum bendung gerak dibangun, para petani bisa panen dua kali dalam setahun. Dan saat itu banjir terjadi hanya pada saat hujan turun saja.
“Sekarang biar tidak ada hujan, sawah kami kebanjiran, karena sungai akses keluar air ditutup bendung gerak, sehingga air tergenang,” ucapnya.
Selama adanya bendung gerak tersebut para petani kata Hasim bisa dikatakan tidak pernah panen, sebab banjir terus terjadi dan waktunya hingga berbulan-bulan.
“Kalaupun surut hanya satu bulan saja, lalu banjir lagilagi. Jadi mudah-mudahan bapak pemimpin kami, dan Bapak Presiden yang memiliki program yang sangat bagus menuju swasembada pangan bisa dicapai dan bisa membantu kami para petani,” harapnya.
Mendengar kendala yang di alami petani, Brigjen TNI Wawan Erawan mengatakan bahwa Kedatangannya tersebut untuk memastikan pekerjaan pengolahan lahan dilaksanakan oleh petani maupun yang terlibat dalam brigade swasembada pangan.
“Saya tadi meninjau 3 Kabupaten, Sidrap, wajo dan sebentar ke Pinrang, ternyata saat ini ada luapan air yang menggenangi sawah kita, baik sawah yang oplah 2024 maupun sawah eksisting atau reguler yang sudah ada di daerahnya masing-masing,” Ujarnya dalam kunjungannya didampingi Dandim 1420 Sidrap Letkol Inf Awaloeddin serta sejumlah kepala dinas terkait di Pemkab Sidrap.
Brigjen TNI Wawan Erawan juga mengungkapkan bahwa telah menemukan kendala yang dihadapi para petani di Kelurahan Sidenreng tersebut, bahwa ternyata ada titik pendangkalan atau sedimentasi di hilir, dan juga ada dugaan adanya bendung gerak atau apung yang berada di dekat hilir di Kabupaten Wajo yang menghambat gerakan air ke hilir, sehingga air tersebut terlalu lama menggenangi persawahan.
“Besok kami akan rapat koordinasi dengan pak Pj Gubernur dan Pangdam, termasuk koordinasi dengan Danrem dan Dandim untuk membahas tentang situasi seperti ini,” ungkapnya.
“Tadi saya sudah menyampaikan pada Kodim dan para kepala dinas untuk segera mendata ada berapa lahan-lahan kita saat ini yang tergenang air,” tutupnya.(Tohir)