MAROS, PIJARNEWS.COM — Kabupaten Maros siap memenuhi 24 indikator Kota Layak Anak yang dicanangkan pemerintah pusat. Jika sebelumnya ada 31 indikator, pemerintah sudah turunkan menjadi hanya 24 yang harus dipenuhi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulsel Andi Murlina mengharapkan sinergitas berbagai sektor terus dilakukan agar Maros mencapai predikat Layak Anak. Hal itu dia sampaikan pada Pembinaan Kabupaten Layak Anak, dan Deklarasi Kabupaten Maros Menuju Kabupaten Layak Anak, di Aula Baruga A, Kantor Bupati Maros, Selasa, 11/4.
“Tahun 2017 ini indikatornya sisa 24, namun demikan semua harus tetap bekerja keras melihat passing grade untuk Maros baru diangka 503 poin dari ambang batas 500 poin, yang tertinggi di Sulsel itu adalah Bone, menyusul Makassar. Selain peran pemerintah, peran masyarakat dan dunia usaha juga sangat penting, melalui program CSR-nya kita berharap pengusaha bisa membantu program ini,” urainya.
Murlina juga mengapresiasi Pemda Maros yang membuat taman bermain di dalam area Kantor Bupati, menurutnya ini adalah satu-satunya di Indonesia. “Saya sudah keliling Indonesia dan baru di Maros saya melihat ada area bermain untuk anak disiapkan di dalam kantor Bupati, ini luar biasa, saya akan ajak Ibu Menteri untuk melihat ini, termasuk puskesmas ramah anak juga akan kita tinjau nanti sama Ibu Menteri,” kata Murlina.
Sementara itu, Bupati Maros HM Hatta Rahman mengakui jika pemerintah bekerja keras dalam upaya mencapai predikat Kota Layak Anak. “Kita di Maros punya forum anak, forum inilah yang akan menjadi pelopor dan pelapor kabupaten layak anak kedepan,” ujar Hatta.
Hatta menambahkan, DPRD Maros saat ini menggodok perda agar daerah itu punya payung hukum mengenai Kota Layak Anak. Kemudian, perusahaan yang ada di Maros diminta membentuk Asosisasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI). “Ini akan menjadi asosiasi pertama di Sulsel. Agar perusahaan punya wadah menyalurkan CSR dan program-program ramah anak,” tutup Hatta. (ris)