MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Oknum dokter poli bedah di RS Wahidin Sudirohusodo dituding diskriminatif dalam melayani pasien. Oknum dokter itu disebut oleh keluarga pasien, tidak ingin berurusan dengan pasien yang dibawa oleh lembaga sosial Kurir Langit.
Adalah Annas, pasien katup jantung asal Parepare yang mendapatkan perlakuan demikian. Dia dijadwal menjalani operasi di RSWS, dan sudah berada di Makassar sejak 7 Juni lalu. “Kami sudah hampir setengah bulan disini, sudah tiga kali jadwal operasinya ditunda,” jelas istri Annas, Ida.
Saat pertama kali kontrol kondisi suaminya di RSWS, oknum dokter di poli bedah itu berujar ‘tidak mau berurusan dengan pasien yang diurus kurir langit. Dan ingin agar Ida menandatanganui surat pernyataan agar tidak lagi berhubugan dengan kurir langit’, demikian kata Ida menirukan kalimat dokter tersebut.
Ujung-ujungnya kemudian, ternyata Annas tidak jadi dioperasi di RSWS. Dia dirujuk ke Pusat Jantung Terpadu RSUP Cipto Mangun Kusumo Jakarta. “Kami dapat biaya ke Jakarta dari mana? sementara kondisi suami saya sudah tambah parah. Katanya katup jantungnya makin tipism” keluh Ida.
Informasi terbaru yang dihimpun, sakit Annas ternyata lebih parah daripada diagnosa sebelumnya. Bukan hanya satu katup, tetapi dua katup jantungnya bermasalah dan harus diganti dengan titanium. Total biayanya konon mencapai Rp45 juta. PIJAR sementara mengupayakan konfirmasi dari pihak terkait hal ini. (ris)