PAREPARE, PIJARNEWS.COM —Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare, kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pencemaran perairan di pantai Cempae yang ditengarai tumpahan dari sebuah kapal MT Golden Pearl XIV milik perusahaan PT.Soeci lines yang terjadi kamis (11/1/2019) lalu di Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Parepare.
RDP ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Parepare, Kaharuddin Kadir, yang didampingi anggota legislator lainnya. Dalam RDP ini, Komisi III DPRD Kota Parepare, memanggil pihak Pertamina Parepare, PT.Soeci lines Tbk dan Nahkoda kapal MT Golden Pearl XIV, serta turut dihadiri ormas Pemuda Pancasila (PP) Parepare.
Rapat yang berlangsung sekira dua jam itu, belum menemukan titik terang siapa yang paling bertanggung jawab dalam insiden tumpahan minyak di pantai Cempae, kendati RDP sudah dilakukan dua kali.
Dalam rapat pihak Pertamina mengakui jika tumpahan minyak berasal dari kapal MT Golden Pearl XIV yang mengalami kebocoran pada LO Cooler A/E, namun Nahkoda kapal tidak mengakui jika yang tumpah itu adalah minyak solar dari kapalnya. Dari hasil rapat itu ketua DPRD Parepare menganggap tidak ada titik temu terkait sumber tumpahan minyak solar tersebut.
“Yang kami butuhkan adalah jawaban yang pasti bahwa sumber tumpahan minyak itu berasal dari Pertamina atau dari kapal, tetapi tidak ada yang mengakui, semua memberikan jawaban kontradiktif, Pertamina mengakui jika kapal itu bocor dan mengeluarkan minyak, namun Nahkoda kapal tidak mengakui jika ada minyak yang tumpah. Jadi kami berencana membentuk Panitia khusus (Pansus) untuk mengungkap kejadian pencemaran ini akibat tumpahan minyak yang ditengarai dari kapal tenker,” jelas Kaharuddin kadir, kepada sejumlah awak media usai memipin RDP.
Sekadar diketahui, pihak Pertamina sebelumnya mengakui jika tumpahan minyak itu berasal dari kapal tanker MT Golden Pearl XIV pada Kamis (11/1/2019), dan mencemari pantai Cempae, Kota parepare.
Reporter: Amiruddin Pujo
Editor: Abdillah.Ms