PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Akibat pandemi Covid-19 pemohon Paspor menurun. Kemenkumham RI, melalui Direktorat Jenderal Imigrasi menciptakan sebuah inovasi layanan Easy Paspor.
Kepala Seksi Lalulintas dan Ijin Tinggal keimigrasian (Lalintalkim) Kantor Imigrasi (Kanim) Kota Parepare, Nyoman Arsila menjelaskan, Inovasi Easy Paspor tersebut untuk memudahkan para pemohon, dimana petugas yang mendatangi langsung pemohon.
“Inovasi ini muncul saat masa pandemi. Karena selama pandemi, pemohon paspor menurun,” katanya saat ditemui di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Jalan Jenderal Sudirman No 87, Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (24/9/2021).
“Layanan Eazy paspor ini merupakan program dari Direktorat Jenderal imigrasi. Layanan ini bisa diistilahkan layanan jemput bola. Kami yang datang ke komunitas seperti pegawai di perkantoran pemerintah/TNI/Polri/BUMN/BUMD/swasta, warga perumahan, dan komunitas atau organisasi,” jelas Nyoman Arsila.
Nyoman juga menjelaskan tujuan layanan Easy paspor salah satunya untuk meningkatkan jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Karena selama pandemi kan pemohon paspor sedikit sekali, jadi dengan adanya layanan ini diharapkan semakin banyak jumlah penerbitan paspor,” ungkapnya.
Selain itu, adanya faktor eksternal, sehingga Imigrasi harus proaktif terjun ke lapangan untuk melayani masyarakat yang ingin membuat paspor.
“Karena beberapa negara tujuan tutup, jadi untuk meningkatkan jumlah PNBP nya kita aktif turun ke lapangan menjemput bola, dan dalam pelaksanaannya, program pelayanan ini menerapkan protokol kesehatan ketat demi mencegah penyebaran Covid-19,” katanya lagi.
Guna menyukseskan program tersebut, Kanim Parepare terus melakukan sosialisasi. Baik langsung datang ke instansi terkait maupun dengan memanfaatkan media sosial atau media online.
“Kami datang langsung. Misalnya ke pemerintah daerah. Jika tertarik, maka akan memberikan informasi ke kami. Hanya saja untuk pelayanan program ini jumlahnya minimal 20 orang. Kalau di bawah itu kurang efektif, karena petugas yang berangkat menggunakan anggaran yang lumayan besar, tapi yang dilayani hanya sedikit, kan kurang efektif,” tandasnya. (b)
Reporter : Nur Mubarak
Editor : Alfiansyah Anwar