Namanya tempat wisata, tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Salah seorang pengunjung, Rahmah (42) menyarankan agar pengunjung senantiasa menjaga kebersihan Pantai Dato’. Sebab pengelola sudah menyiapkan tempat sampah di sejumlah titik. Pengelola juga diharap segera membersihkan bila ada sampah yang berserakan. Utamanya, sampah plastik dan popok bayi yang dibuang pengunjung di bibir pantai. Sehingga wisatawan bisa lebih nyaman saat berenang atau berendam di bibir pantai.
Perempuan yang berprofesi sebagai sanitarian di sebuah rumah sakit ini berharap pengelola juga menambah fasilitas umum MCK alias Mandi, Cuci, Kakus. Sebab di lokasi wisata ini hanya terdapat dua toilet. Satu untuk perempuan dan satu untuk pria. Sehingga jika wisatawan banyak yang datang, maka antrean cukup lama.
Pengunjung lainnya, Anwar (70) juga menyarankan agar harga sewa pemakaian toilet juga perlu direvisi. Ia malah menyarankan, harga tiket masuk orang dewasa dinaikkan saja dari Rp3 ribu menjadi Rp5 ribu. Tetapi gratis menggunakan fasilitas umum seperti toilet.
“Sejumlah pengunjung terbebani dengan pembayaran tersebut. Sebab sekali buang air kecil harus bayar Rp2 ribu. Sedangkan untuk buang air besar Rp5 ribu. Nah, setiap pengunjung umumnya datang berkali-kali ke toilet karena mereka makan-minum di lokasi wisata ini,” ujar pensiunan tenaga kependidikan ini.
Di depan toilet, terdapat kotak tempat menyetor uang usai menggunakan toilet tersebut. Ada seorang pria paruh baya dan sesekali ada anak di bawah umur yang berjaga di dekat kotak tersebut. Mereka hanya memantau dari kisaran 5 meter. Pengunjung pun tanpa diminta, mereka menyetor uang secara sukarela. Sebab sudah ada tulisan di papan mengenai harga sewa pemakaian toilet.
Penulis menduga, dana swadaya masyarakat tersebut digunakan untuk ongkos membersihkan toilet atau untuk membeli air PDAM.
Hingga saat ini, lokasi wisata alam ini masih terus dibenahi. Di dekat jembatan menuju ke karang yang menjulang tinggi, terdapat sejumlah tukang batu sedang beraktivitas. Mereka memperbaiki tangga naik ke anjungan berbentuk karang. Tertulis di papan proyek pengerjaan lokasi wisata dengan nilai puluhan juta rupiah. Sumbernya berasal dari dana APBD Kabupaten Majene. Semoga usai Pandemi Covid-19, wisata Pantai Dato’ ini semakin mempesona setelah dibenahi oleh pengelola. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar
Pembaca juga bisa menonton video pesona alam Pantai Dato’ berikut fasilitasnya.