PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Parepare, Sitti Rahmah membeberkan beberapa penyebab kelangkaan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram di Kota Parepare.
Sitti Rahmah menduga, salah satu penyebabnya yakni adanya perilaku panik sehingga warga membeli kebutuhan dalam jumlah banyak.
“Dugaan kami seperti itu. Apalagi di pangkalan tidak ada filter,” kata Sitti Rahmah saat dikonfirmasi PIJARNEWS.COM, Kamis (30/7/2020).
Menurut Rahmah, semestinya kelangkaan tabung gas itu tidak terjadi. Sebab, kata dia, Disdag Kota Parepare telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk meminta penambahan kuota tabung gas.
Sejak tanggal 16 sampai 29 Juli lalu, kata Rahma, ada 5600 tabung di Kota Parepare. Pada tanggal 29 Juli, Pertamina menambahkan kuota sebanyak 2240 tabung.
“Ada lagi penambahan 780 tabung per hari. Itu di luar kuota harian agen sebanyak 2800,” bebernya.
Berdasarkan data itu, kata Rahma, seharusnya kuota gas elpiji sudah mencukupi kebutuhan warga Kota Parepare. Disdag Kota Parepare, mensinyalir, penyebab kelangkaan tabung gas, disebabkan kebutuhan warga memang meningkat menjelang Iduladha dan dugaan warga di daerah tetangga yang membeli tabung di Kota Parepare.
“Makanya di momen seperti ini, perlu ada koordinasi untuk melakukan penjagaan di perbatasan. Tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi,” kata dia.
Rahmah mengatakan, sampai H-1 Iduladha, Disdag Kota Parepare tetap melakukan pemantauan, memastikan tidak terjadi kelangkaan gas elpiji.
Koordinator Wilayah Hiswana Migas Parepare, Yangsmid Rahman, mengatakan penyebab kelangkaan tabung gas disebabkan perilaku panik sehingga warga membeli dalam jumlah banyak.
Anggota DPRD Kota Parepare itu bepesan, agar warga agar tidak perlu panik. Ia mengaku, tetap mendistribusikan gas elpiji ke pangkalan hingga Iduladha.
“Kita masih sementara loading ini hingga besok. Tidak ada libur. Saya harap warga jangan panik. Insya Allah kita bisa dapat semua,” imbuhnya.(*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf.