PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Cuaca buruk seperti gelombang tinggi yang terjadi di perairan Indonesia dalam sepekan terakhir berimbas juga di Kota Parepare. Akibatnya gelombang tinggi di Perairan Parepare menyebabkan tanggul pantai Mattirotasi rusak dihantam gelombang laut. Tak hanya itu, beberapa perahu milik nelayan rusak dan pecah lantaran dihantam gelombang.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Parepare, Dahlan mengimbau nelayan tradisional untuk tidak melaut karena kondisi cuaca yang tidak menentu. “Kami imbau kepada nelayan tradisional untuk sementara tidak turun melaut. Ini karena cuaca buruk tak menentu. Terkadang tiba-tiba ada angin serta gelombang tinggi,” ujar Dahlan saat ditemui di Kantor KSOP Parepare, Rabu 26 Desember 2018.
Tak hanya nelayan tradisional yang diimbau untuk tidak melaut, namun juga nelayan kapal yang memiliki GT dari 0 agar tetap waspada. Jika tidak memungkinkan untuk berangkat, harap Dahlan, maka jangan berangkat. “Untuk nelayan kapal mulai dari GT 0 juga dibawah pengawasan KSOP, menghimbau jangan berlayar jika kondisi cuaca saat ini tak menentu. Jika memang tidak memungkinkan berangkat sebaiknya jangan berlayar,” tegas Dahlan.
Meski demikian, menurut Dahlan, untuk jalur pelayaran kapal penumpang masih dalam zona aman, karena cuaca tidak begitu ekstrim. Apalagi, pihak Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga kini belum mengeluarkan surat resmi tentang cuaca ekstrim tersebut. (*)
Reporter : Amiruddin
Editor : Alfiansyah Anwar