TURKI, PIJARNEWS.COM-Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo (M) 7,8 mengguncang Turki dan sekitarnya, Senin, (6/2/2023) dini hari waktu setempat.
Dikabarkan ribuan orang tewas akibat gempa yang terjadi di Turki bagian selatan tersebut.
Salah seorang warga negara Indonesia (WNI), Ahmad Dhiyaul Haq yang berada di Turki saat dikonfirmasi, Selasa, (7/2/2023) dini hari membenarkan kejadian gempa bumi tersebut.
“Iya, untuk wilayah gempa itu bagian selatan,” kata Dhiyaul kepada Pijarnews.com.
Dhiyaul mengungkapkan, kronologis gempa terjadi di waktu subuh, Senin, (6/2/2023) bahkan belum memasuki waktu salat subuh. “Kurang lebih pukul 04.16 – 04.17 itu gempa terasa. Itu terjadi di wilayah Karahmanmaraş, Gaziantep, Hatay, dan Diyarbakır,” ungkapnya.
“Ketika terjadi bencana itu warga panik dan ada yang tidak sempat melarikan diri. Qadarullah, yah meninggal dunia. Adapun beberapa yang lain masih sempat untuk melarikan diri,” ujarnya.
Dhiyaul menyampaikan, hingga saat ini, tidak ada WNI yang terdampak atau menjadi korban dalam peristiwa tersebut. “Alhamdulillah sampai sekarang WNI tidak ada yang terdampak atau meninggal dunia akibat kejadian itu. Kalau untuk luka-luka ada beberapa,” ungkapnya.
Dhiyaul menyampaikan, hingga saat ini update korban meninggal mencapai 1.651 jiwa, luka-luka 11.119 jiwa dan 5.606 unit bangunan runtuh akibat peristiwa tersebut.
Dhiyaul sendiri WNI berstatus mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di Ibukota Turki, Istanbul, tepatnya di Fatih Sultan Mehmet Vakif University, jurusan Islam Bilimleri.
“Kami sendiri berada di Istanbul, Alhamdulillah tidak terasa. Untuk wilayah Istanbul itu masih aman,” kata Dhiyaul.
“Gempanya itu terasa di kota-kota sekitar, seperti Kayseri. Sampai malam hari ini masih terasa, termasuk di wilayah Suriah, Palestina dan bahkan Lebanon gempanya terasa,” ungkap Dhiyaul saat bercerita situasi terkini pasca gempa melanda Turki dan sekitarnya. (why)