BANTAENG, PIJARNEWS.COM — Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah meninjau lokasi banjir di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu dan juga melayat langsung korban meninggal akibat banjir, NA juga ikut mensalati jenazah almarhum Khaerul bersama hingga menutup pintu mobil pengantar jenazah.
“Bapak yang sabar dan kuat, insyaallah almarhum diterima di sisi-Nya,” kata Nurdin saat bertemu ayah Khaerul.
Sarifuddin kakak kandung Khaerul menjelaskan sebelum kejadian, adiknya tersebut hendak menuju ke tempatnya berjualan di pasar, untuk membersihkan ikan bersama saudaranya yang lain, sekira pukul 19.00 Wita. Menuju ke lokasi Khaerul bermain luncuran di atas trotoar.
“Di atas terotoar itu ada lubang terbuka dan dia main luncuran, jaraknya sekira tiga meter dari kakak saya. Dan langsung hilang jejak dan dibawa arus,” jelas Syarifuddin.
Anak dari pasangan Hamma dan Mantang ini baru ditemukan sekira pukul 00.30 dini hari. setelah dilakukan pencarian.
Sebanyak tujuh kelurahan yang berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Calendu, setelah tak mampu menampung debit air dari tingginya curah hujan pada Jumat kemarin pukul 17.00 Wita.
Banyak rumah warga terdampak dan terendam air. Demikian juga dengan perkebunan dan fasilitas umum lainnya. Peristiwa ini juga menelan satu korban jiwa meninggal dunia Haerul Fatta Ampa berusia 12 tahun. (*)