PAREPARE,PIJARNEWS.COM–Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Parepare sukses menyelenggarakan kegiatan Halaqah Tarjih Fiqih Politik Muhammadiyah dengan tema “Mendorong Pilkada Damai dan Bermartabat: Memilih Pemimpin Melayani dan Memajukan Daerah”.
Kegiatan digelar Sabtu (28/9/2024) di Gedung Serbaguna ‘Aisyiyah dan dihadiri oleh berbagai elemen Muhammadiyah di Kota Parepare, termasuk PDM, PDA, Ortom tingkat daerah, PCM & PCA se-Kota Parepare, serta Amal Usaha Muhammadiyah ‘Aisyiyah Kota Parepare. Kegiatan itu juga menghadirkan tiga narasumber.
Kegiatan Halaqah ini dilaksanakan sebagai respons terhadap semakin dekatnya momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah melalui Pimpinan Daerah Muhammadiyah Parepare ingin memberikan kontribusi dalam menjaga proses demokrasi yang damai, bersih, dan bermartabat, sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Halaqah dimulai dengan sambutan dari Ketua Umum PDM Muhammadiyah Parepare, Dr. KH. Mahsyar Idris, M.Ag., yang sekaligus menjadi salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, Dr. Mahsyar menegaskan bahwa Muhammadiyah berkomitmen untuk mendorong terciptanya Pilkada yang berkualitas dan beretika. Pilkada bukan hanya sekedar proses memilih pemimpin, tetapi juga mencerminkan kualitas demokrasi suatu daerah.
“Kita tidak hanya memilih seorang pemimpin, tetapi juga harus memastikan bahwa prosesnya berjalan dengan damai dan bermartabat. Pilkada harus menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang benar-benar memiliki niat untuk melayani dan memajukan daerah, bukan mereka yang hanya mengejar kekuasaan semata,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Mahsyar juga menekankan bahwa fiqih politik dalam Islam menempatkan keadilan, kesejahteraan, dan pelayanan kepada masyarakat sebagai kunci utama dalam memilih pemimpin. Dalam hal ini, Muhammadiyah berperan aktif untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam agar menggunakan hak pilih mereka dengan cerdas dan sesuai dengan ajaran agama.
Muh. Asratillah Senge, ST., MT., yang merupakan Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PW Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Dalam paparan materinya menekankan pentingnya kesadaran politik umat Islam dalam menghadapi Pilkada.
Umat harus mampu memilih pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas dan memiliki komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa politik uang dan kecurangan dalam Pilkada adalah ancaman besar bagi kualitas demokrasi dan kemajuan daerah.
Dr. KH. Mahsyar Idris, M.Ag., selaku Ketua Umum PD Muhammadiyah Parepare, memberikan pandangan dari perspektif fiqih politik. Menurutnya, Islam memberikan panduan yang jelas mengenai kriteria pemimpin yang baik, yaitu mereka yang adil, amanah, dan berkomitmen pada pelayanan kepada masyarakat.
“Pilkada bukan hanya sekedar ajang kontestasi politik, tetapi juga pertaruhan masa depan daerah. Oleh karena itu, umat Islam harus benar-benar selektif dalam memilih pemimpin,” ungkapnya.
Sementara, Dr. H. Adi Suryadi Culla, MA., dosen Fisipol Universitas Hasanuddin dan pengamat politik Sulawesi Selatan, yang bergabung melalui Zoom, memberikan analisis mendalam mengenai dinamika politik lokal di Sulawesi Selatan. Dr. Adi menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga integritas Pilkada. Ia mengajak semua pihak untuk mengawal proses ini agar tetap jujur, adil, dan bebas dari segala bentuk manipulasi.
“Tantangan terbesar dalam Pilkada di Sulawesi Selatan adalah masih adanya praktik politik uang dan kekuatan politik dinasti. Ini harus dihadapi dengan memperkuat kesadaran politik masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh tawaran materiil yang merugikan demokrasi,” katanya.
Sementara Pj. Walikota Parepare melalui Dede Harirustaman, S.STP., yang merupakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah kota memberi apresiasi yang tinggi kepada Muhammadiyah atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami mengharapkan kontribusi Muhammadiyah dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai dan bermartabat. Muhammadiyah sebagai organisasi besar memiliki pengaruh besar dalam membentuk kesadaran politik yang sehat di tengah masyarakat,” ujar Dede.
Pemerintah Parepare juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung setiap upaya yang mendorong proses demokrasi yang bersih dan berkeadilan. Sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah dinilai sangat penting untuk menciptakan Pilkada yang sukses dan berkualitas.
Partisipasi Aktif Peserta dan Komitmen Bersama
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen Muhammadiyah, termasuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Ortom tingkat daerah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kota Parepare, serta Amal Usaha Muhammadiyah ‘Aisyiyah se-Kota Parepare.
Partisipasi aktif dari seluruh peserta mencerminkan komitmen kuat Muhammadiyah dalam menjaga nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan politik.
Kegiatan ini ditutup dengan Surat Pernyataan Sikap. Dalam pernyataan tersebut, Muhammadiyah menegaskan beberapa poin penting, di antaranya:
1. Kami Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah bersama seluruh Pimpinan Ortom tingkat daerah serta Amal Usaha Muhammadiyah Kota Parepare tidak diperkenankan untuk menyatakan dukungan kepada pasangan calon tertentu.
2. Kepada Pimpinan, Pengurus, Warga, dan Simpatisan Muhammadiyah diberikan kebebasan untuk terlibat dalam pemenangan pasangan calon tertentu, tanpa menggunakan identitas organisasi Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Mengajak seluruh Pimpinan, Pengurus, Warga, dan Simpatisan Muhammadiyah untuk menjaga dan memastikan pelaksanaan Pilkada yang damai dan bermartabat.
4. Dalam memilih pemimpin pada pelaksanaan Pilkada Parepare 2024, dihimbau agar seluruh Pimpinan, Pengurus, warga, dan Simpatisan Muhammadiyah merujuk kepada prinsip-prinsip sebagaimana dijelaskan dalam Kepribadian dan Khittah Muhammadiyah.
5. Kepada Pimpinan, Pengurus, Warga, dan Simpatisan Muhammadiyah menolak dengan tegas segala bentuk praktik politik uang.
Surat Pernyataan Sikap ini menjadi bukti komitmen Muhammadiyah dalam mendorong proses demokrasi yang sehat dan berintegritas, serta memastikan bahwa Pilkada 2024 di Parepare berjalan dengan damai dan bermartabat.(*/rls)