PAREPARE, PIJARNEWS.COM — PMII Cabang Parepare tidak ketinggalan memperingat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Para aktivis mahasiswa menggelar aksi di Kantor DPRD Parepare dan Dinas Pendidikan, Selasa 2/5. Sejumlah aspirasi disampaikan mahasiswa.
Salah satu yang paling krusial, adalah janji Pemkot Parepare mendirikan kampus yang rencananya diberi nama Institut Teknologi Habibie (ITH). PMII mempertanyakan progres kampus yang terinspirasi BJ Habibie tersebut.
“Kan sudah ada TV peduli, radio peduli. Sampaikan lewat media itu kepada masyarakat perkembangannya. Termasuk jika ada kendala dalam pembangunannya. Kita juga berhak tau, jangan ditutup-tutupi. Apalagi ini sudah bertahun-tahun,” kritik Ketua PMII Parepare Nurham Sadiq.
Nurham mengingatkan, uang rakyat yang sudah terkuras demi ambisi mendirikan ITH harus dipertanggungjawabkan. Mulai dari perencanaan awal, groundbreaking, pelbagai seremoni-seremoni, biaya perjalanan dinas pejabat ke Jakarta mengurus rencana itu.
“Sejak dulu, kami mempertanyakan dasar pemikiran Pemkot mendirikan kampus ITH sementara kita punya STAIN, Umpar, Amsir serta kampus-kampus lain yang bisa dikembangkan bersama-sama. Namun karena sudah terlanjur menghabiskan uang rakyat, kami tentu menagih progressnya. Semoga bukan sekadar wacana,” tandasnya.
Sebelumnya, pemkot sempat sesumbar bahwa ITH akan siap menerima maba pada 2016 lalu. Namun ternyata jauh panggang dari api. Kini, yang rampung baru rehab dua gedung yakni eks Gedung Pemuda dan lantai II kantor BKDD Parepare. Dua gedung itu rencananya akan menjadi rektorat dan tempat kuliah.
Selain soal ITH, PMII juga menyampaikan aspirasi mahasiswa soal UKT. Mahasiswa menilai, kebijakan UKT sangat memberatkan utamanya bagi mahasiswa kurang mampu. Dia berharap, DPRD Parepare bersedia meneruskan aspirasi tersebut kepada Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. (mul/ris)