OPINI,- Pesan perihal ‘puncak hanyalah dasar di ketinggian’ baru saja menemui atau saya temukan di caption instagram @kailaakcaya. Akun yang juga saya tidak kenal. Begitu saja muncul, tak tersangka. Sedemikianlah bila rezki hendak berjumpa. Datang dan pergi bak misteri, sebagaimana ia tercipta dan menjadi bagian dari rahasia Pencipta.
Seketika saya terlintas menuliskan refleksi hari lahir Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di usianya yang ke 47 tahun. 10 Juni 1972 – 10 Juni 2019. Setelah sebelumnya membaca buku yang saya rampungkan sekira dua tahun lalu di Anniversary 45 tahun HIPMI. Founder HIPMI, Bang Abdul Latief menulis buku ‘Bangkitnya Enterprenur Nasionalis’.
Pada salah satu kutipan penulis dalam buku tersebut secara terbuka hendak menyampaikan betapa HIPMI hadir untuk siapa saja tanpa membeda-bedakan. HIPMI adalah rumah bagi semua kalangan Pengusaha Muda Indonesia.
“Saya berkali-kali menyampaikan bahwa gerakan HIPMI yang melahirkan enterprenur nasionalis patriot pengisi kemerdekaan menjadi tuan rumah di negeri sendiri sama sekali tidak ada kaitannya dengan anti-nonpri. Semua ini adalah untuk pemerataan dan keadilan di bidang ekonomi, serta untuk kestabilan dan keamanan negeri. Gerakan memperbanyak jumlah enterprenur adalah salah satu langkah dari begitu banyak upaya untuk kemakmuran bangsa agar ekonomi kita tidak terjajah lagi sesuai dengan cita-cita Proklamasi,” terang Bang Abdul Latief.
Tantangan pengusaha dari masa ke masa tentu mengalami perubahan-perubahan. Namun nilai-nilai yang terkandung dalam diri seorang pengusaha hendaknya tak berubah. Keyakinan, kejujuran, kebersamaan, kebaikan, kerjakeras, kesabaran, dan keberkahan, masih menjadi modal utama bagi seorang pengusaha untuk dapat merasakan manisnya buah dari perjuangan.
Menjelang usia awal dari senja (50 tahun), kader-kader HIPMI semoga tetap baik-baik saja. Menyongsong perjalanan yang hampir sampai di puncak bukanlah perkara mudah. Cobaan dan terpaan angin tentu semakin kencang. Penyebab tersandung atau jatuh dari tempat yang tinggi bisa datang dari mana saja. Tapi saya yakin di HIPMI tak akan ada yang jatuh, karena telah menempatkan diri setinggi bumi. Hanya yang merasa berada di langit tinggi, yang punya kemungkinan untuk jatuh. Semoga tidak ada di antara kita.
Akhirnya, menjadi pengusaha dan meraih pelbagai macam pencapaian barulah puncak dari perjalanan. Dan puncak hanyalah dasar di ketinggian.
Penulis:
Ibrah La Iman,
Sekretaris Umum BPC HIPMI Parepare