PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sejumlah siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD-IT) Bina Insan di Kota Parepare, Sulawesi Selatan tak kuasa menahan tangis. Ini terjadi saat mereka tampil bernyanyi pada acara penerimaan rapor di Aula Kebun Raya Jompie, Sabtu (29/6/2019).
Sebelum dibagikan rapor atau buku yang berisi nilai prestasi belajar siswa di sekolah, para siswa-siswi Kelas 4 ini terlebih dulu menyanyikan lagu secara berkelompok.
Tak disangka, salah seorang siswi bernama Faiqah Zaira menyanyi menggunakan mic dengan suara serak dan terisak. Kesedihan serupa juga diperlihatkan siswa kelas 4B, Aqilah yang merupakan rekannya menyanyi. Mereka membawakan lagu dengan judul seperti pelita di tengah kegelapan.
Nyanyian tersebut bercerita tentang perjuangan seorang guru yang tanpa lelah mendidik siswanya. Sang guru juga dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. “Kami sedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan guru kelas kami Bunda Rani. Selama ini Bunda Rani dan guru-guru kami telah mengajari kami banyak hal,” ujar Faiqah usai turun dari panggung. Hal serupa juga diutarakan Aqilah.
Kesedihan juga terlihat dari sejumlah siswa-siswi Kelas 4 SD-IT Bina Insan. Bahkan, sejumlah siswa meneteskan air mata saat menyanyikan lagu tersebut. Bukan hanya siswa, sejumlah guru dan orang tua siswa juga larut dalam kesedihan. Kesedihan kian memuncak saat sang guru Rani memeluk satu persatu siswinya saat turun dari panggung.
“Saya juga terharu dan meneteskan air mata saat mendengar lagu yang dibawakan. Apalagi ada diantaranya menangis. Mereka benar-benar meresapinya,” tutur Sitti Rahma, ibu Faiqah.
Kepala SD Islam Terpadu Bina Insan, Syamsuar Basri mengatakan, pembagian rapor ini dikemas dengan menampilkan keterampilan seni dari siswa-siswi. Selain itu, ada pula penampilan membaca surah Al-quran beserta artinya. Juga ada penampilan siswi yang juara karate tingkat provinsi serta hafidz 1 juz Alquran.
“Ada sebanyak 267 siswa-siswi Sekolah Islam Bina Insan yang menerima rapor tahun ajaran 2019 ini. Kami sengaja menggelar penerimaan rapor di luar ruang kelas seperti di tempat alami Kebun Raya Jompie ini. Supaya siswa dan orang tuanya bisa sekaligus berwisata,” kata Syamsuar.
Alumni Perguruan Tinggi Al-Azhar Mesir ini mengatakan, SD-IT tetap fokus pada pembelajaran berbasis islam yang dipadu dengan ilmu pengetahuan umum. Hingga kini, sejumlah siswa-siswi SDIT Bina Insan telah menorehkan prestasi di berbagai bidang seperti lomba hafalan quran, lomba seni, dan olahraga. “Tahun Ajaran 2019 ini, seluruh siswa naik kelas dengan prestasi akademik yang rata-rata baik,” tandas Syamsuar. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar