MAKASSAR, PIJARNEWS.COM— Fakultas Sastra UMI memberikan bahasa Indonesia kepada penutur asing dan budaya Bugis Makassar kepada dua warga Jepang. Hal ini bagian dari diplomasi kebahasaan. Dua warga negara Jepang tersebut mengikuti pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia, Jumat (10/11/2023).
Tidak hanya dpembelajaran bahasa Indonesia, kedua pembelajar juga diberikan pemahaman budaya lokal Bugis-Makassar, di antaranya pengenalan pakaian adat Baju Bodo, praktik tari-tariaan, serta menyicipi beberapa makanan atau kue khas, seperti Apang Bugis, Taripang, dan Roti Pawa.
Umar Mansyur, S.Pd., M.Pd., sebagai Plt. Sekretaris BIPA Fakultas UMI, yang membimbing keduanya menerangkan tujuan pembelajaran BIPA ini tidak hanya mengajarkan bahasa Indonesia kepada pemelajar warga asing.
“ Tetapi juga sebagai bentuk diplomasi kebahasaan Indonesia ke dunia internasional melalui pengenalan budaya-budaya yang ada di Indonesia, salah satunya adalah pengenalan budaya suku Bugis-Makassar,” katanya.
Perlu diketahui bahwa saat ini Fakultas Sastra UMI tidak hanya menyelenggarakan program Pembelajaran BIPA kepada warga negara asing, tetapi juga menjadi salah satu lembaga penyelenggara Simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka Kemdikbudristek.
Kedua kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari beberapa poin kerja sama yang telah disepakati antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek dengan Universitas Muslim Indonesia, awal Juni silam.
Dekan Fakultas Sastra UMI, Dr. Rusdiah, M.Hum., turut menegaskan bahwa Fakultas Sastra UMI telah menyelenggarakan berbagai kegiatan dan kolaborasi dengan banyak pihak dalam mewujudkan visi UMI yang disadur juga pada https://www.umi.ac.id/ menjadi kampus dengan transformasi pendidikan menuju kelas dunia yang menerapkan konsep smart university.
“Kita bersyukur ada warga negara Jepang datang belajar bahasa Indonesia dan budaya Sulsel di Fakultas Sastra UMI. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari kerja sama antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan Universitas Muslim Indonesia,” terang Dr. Rusdiah, M.Hum.
Adapun kedua warga Jepang tersebut, Nanami (22) dan Yoko (65), merupakan relawan program Nihongo Patners yang akan mengajarkan bahasa dan budaya Jepang ke beberapa sekolah di Kota Makassar.
Melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan yang ditugaskan untuk memberikan penguatan kemampuan bahasa Indonesia kepada mereka, BIPA Fakultas Sastra UMI dari laman resmi https://fs.umi.ac.id/ disebutkan mendapat kesempatan untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada dua warga Jepang tersebut. (rls)