MAKASSAR, PIJARNEWS.COM –Kurang lebih sepekan jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, harga bahan kebutuhan pokok masyarakat di Sulsel mulai mengalami kenaikan atau lonjakan harga.
Hal itu berdasarkan pantauan harga dibeberapa pasar di Makassar seperti pasar Pa’baeng-baeng dan pasar terong Makassar.
Adapun harga bahan pokok di pasar Pa’baeng-baeng berupa beras naik sebesar Rp2 ribu dari harga sebelumnya. Diketahui harga sebelumnya yakni Rp10 ribu, kini beras per liter seharga Rp12 ribu. Sementara bahan pokok lainnya seperti minyak curah yang sebelumnya Rp10 ribu juga naik menjadi Rp15 ribu per liter.
Selain itu, telur ayam yang sebelumnya Rp47 ribu sampai Rp50 ribu, kini naik menjadi Rp55 ribu per rak. Sedangkan cabai besar dan cabai keriting yang sebelumnya Rp20 ribu, naik menjadi Rp26 ribu per kg. Tidak hanya itu harga bawang putih juga naik dan menyentuh Rp35 ribu per kg. Harga ayam potong masih di kisaran Rp33 ribu per kg, dan diprediksi baru akan mengalami kenaikan harga dua hari menjelang lebaran Iduladha. Taju, salah seorang pedagang di pasar Pa’baeng-baeng juga menerangkan untuk harga bawang merah masih seharga Rp36 per kg. Namun menurutnya itu akan naik saat mendekati hari Idul Adha.
“Kalau bawang merah masih Rp36 ribu per kg. Biasanya itu mendekati hari H lebaran baru mulai naik,” ujar Taju kepada Pijarnews Kamis (22/6/2023).
Selain itu ia juga mengungkapkan kenaikan harga bahan pokok terjadi sejak beberapa pekan terakhir, akan tetapi kenaikan harga tersebut naik seca bertahap.
“Kenaikan ini sudah sejak beberapa minggu lalu. Naiknya secara bertahap. Beras juga naik harganya, baru susah lagi beras. Kalau minyak curah, stoknya ada tapi harganya naik. Sekarang Rp15 ribu per liter, kalau dulunya itu Rp10 ribu. Terigu juga naik. Sebelumnya itu Rp180 ribu, kini sudah mencapai Rp200 ribu per karung,” terangnya.
Taju mengaku, pedagang tak punya pilihan lain, selain melakukan penyesuaian harga dengan menaikkan harga di pasaran. Sebab kenaikan terjadi di agen atau distributor bahan pokok.
“Kita tidak punya pilihan lain, karena dari sananya (agen/distributor) harganya memang sudah naik. Makanya kita pedagang juga melakukan penyesuaian harga, supaya sama-sama saling menguntungkan. Tidak mungkin kita ambil Rp10 ribu dari agen, terus kita jual juga Rp10 ribu,” ujarnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Pasar Terong, Makassar. Harga cabai, minyak goreng, dan bebrapa kebutuhan pokok lainnya terpantau mengalami kenaikan.
Hal itu disampaikan Indah salah seorang pedagang di Pasar terong Makassar saat ditemui pada Kamis (22/6/2023).
Indah mengungkapkan harga tomat mencapai harga Rp 10 ribu, sementara cabai naik menjadi Rp 30 ribu padahal biasanya Rp 25 ribu.
Adapun harga telur masih terpantau norma berkisar Rp 52-55 ribu per rak. Akan tetapi diprediksi akan naik menjadi Rp 57 ribu per rak jelang hari H Idul Adha.
“Tomat Rp10 ribu, cabai yang biasanya Rp25 ribu, naik jadi Rp30 ribu per kg. Kalau telur masih normal. Ada Rp52 ribu sampai Rp55 ribu per rak. Biasanya naik jadi Rp57 ribu kalau dekat Iduladha,” kata Indah, salah seorang pedagang di Pasar Terong.
Harga minyak goreng di pasar terong juga mengalami kenaikan harga. Untuk minyak curah seharga Rp 23 ribu, sedangkan harga minyak merek “Minyak Kita” naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 33 ribu. Tidak luput dari pemantauan harga bawang putih di pasar terong naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 28 ribu per kg.
“Untuk minyak curah per botol Rp23 ribu. Minyak Kita sekarang yang sudah naik, jadi Rp33 ribu dari harga sebelumnya hanya Rp30 ribu. Bawang putih dari Rp25 ribu naik jadi Rp38 ribu per kg,” sambungnya.
Tak hanya di Kota Makassar, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat juga terjadi di berbagai daerah di Sulsel.
Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel, Ahmadi Akil mengatakan, pihaknya akan mengendalikan kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran Iduladha dengan menggelar pasar murah.
“Kita tetap kendalikan dalam bentuk pasar murah nanti. Anak-anak setiap hari turun melakukan peninjauan,” kata Ahmadi saat dihubungi via WhatsApp pada Kamis (22/6/2023).
Ia berharap kenaikan harga bahan pokok di Sulsel masih dalam batas kewajaran. Pihaknya tiap hari akan turun memantau harga pasar.
“Yang kita harapkan bagaimana kenaikan itu masih dalam batas wajar. Pokoknya tiap hari turun memantau harga pasar. Kemudian ada operasi pasar kita lakukan,” pungkasnya. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin