PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Jelang natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Perdagangan (Disdag) kembali mengadakan Operasi Pasar Murah.
Pasar murah dilepas langsung oleh Wali kota Parepare, HM Taufan Pawe, di Halaman Kompleks Rujab Wali Kota Parepare, Kamis, (15/12/2022).
Hadir dalam pelepasan, Wakil Wali (Wawali) Parepare, H. Pangeran Rahim, Sekretaris Daerah (Sekda), H. Iwan Asaad, para staf ahli, asisten ahli, SKPD, para camat dan lurah se-Kota Parepare.
Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Parepare, Prasetyo Catur mengatakan, tujuan dan maksud dari pasar murah ini untuk mengatasi dampak kenaikan harga bahan pokok jelang nataru 2023, yang disebabkan meningkatnya permintaan barang pokok dimasyarakat Parepare.
Selain itu, kata dia, juga membantu masyarakat dalam menghadapi banyaknya permintaan kebutuhan masyarakat jelang nataru dan menjaga inflasi di Kota Parepare.
Operasi pasar murah sendiri akan dilaksanakan di 22 Kelurahan, dengan sasaran penerima manfaat sebanyak 1000 KK warga Nasrani yang merujuk pada warga prasejahtera.
“Jenis kebutuhan pokok yang disediakan beras, gula, pasir, terigu,. minyak goreng, minuman kaleng dan susu,” ucap Prasetyo.
Lebih lanjut, kata dia, adapun daftar komuditi kebutuhan pokok di pasar murah ini antara lain, beras dengan satuan 5 kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng 2 lt, terigu 1 kg, minuman 1 botol, dan susu kaleng 1.
“Nilai subsidi perkupon 55 ribu, dengan nilai total anggaran subsidi sebesar 55 juta,” katanya.
Sementara, Taufan Pawe mengatakan, pelepasan ini sebagai simbol Pemkot hadir ditengah-tengah masyarakat yang akan melaksanakan dan merayakan Nataru. Ia menyadari belum bisa semaksimal mungkin, sesuai dengan harapan-harapan masyarakat tataran dibawah.
“Tapi setidaknya, yang kita lakukan ini bukti nyata kita mampu merasakan perayaan nataru dimasyarakat masih ada yang tidak berkecukupan. Olehnya itu, kita tidak hanya berfokus pada pasar murah, tapi kita ingin sembilan bahan pokok di Parepare ini terjangkau,” ujarnya.
Taufan Pawe mengatakan, dalam operasi pasar ini kita mensubsidi semuanya. Beras dari harga 55 ribu dijual 30 ribu, artinya disubsidi 25 ribu. Gula pasir, harga setelah disubsidi tinggal 14 ribu. Minyak goreng dari harga 38.500 ribu disubsidi 22.800. Terigu dari harga 12.500 disubsidi 3.500 jadi 9.000 ribu. Demikian juga Minuman dan susu kaleng.
“Alhamdulillah Disdag juga cukup inovatif, bukan hanya 6 item ini, tapi juga menawarkan bawang merah jika di pasar 35-40 ribu kita lepas 24 ribu. Bawang putih 25-30 ribu kita lepas 21 ribu. Telur besar 55 ribu per rak kita lepas 50 ribu,” ujarnya.
Jadi dalam kondisi seperti ini, kita berharap tercipta kolaborasi dalam pelaksanaannya di lapangan. “Kita berharap rakyat, harus merasakan. Bahwa Pemkot hadir untuk memberi perhatian dan meringankan beban hidupnya,” katanya. (why)