PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Aksi unjuk rasa ratusan pendukung salah satu pasangan calon Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan, di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Parepare, berlangsung ricuh. Para pengunjuk rasa ini terpaksa harus dibubarkan paksa pasukan anti huru-hara, karena memaksa masuk ke kantor KPUD dan menyerang polisi yang tengah berjaga.
Unjuk rasa ini berawal dari ketidakpuasan para pendukung salah satu pasangan calon pada pilkada Kota Parepare. Mereka meminta kejelasan kepada pihak KPU, terkait adanya dugaan kecurangan dalam pemungutan suara. Pendukung membawa ratusan orang ke kantor KPU, sampai akhirnya ricuh dengan petugas keamanan yang telah bersiaga mengamankan jalannya proses pilkada. Karena massa terus melakukan perlawanan, polisi pun terpaksa mengeluarkan tembakan serta menangkap sejumlah orang yang diduga provokator massa.
Hal ini tergambar dalam kegiatan simulasi pengamanan pilkada serentak oleh Polres Parepare, di Lapangan Andi Makkasau, Kota parepare. Kapolres Parepare, AKBP Pria Budi mengatakan, simulasi ini dilakukan guna mengecek kesiapan anggotanya, bilamana terjadi kericuhan pada pelaksanaan pilkada yang akan digelar pada Juni 2018 mendatang.“Simulasi digelar untuk mengecek kesiapan personel guna menghadapi persiapan pengamanan pilkada mendatang. Dalam simulasi, semua tergambar bilamana terjadi gangguan kemanan pada pilkada,” ungkap Pria Budi. Sementara dalam pelaksaan pilkada serentak nanti, seluruh kekuatan akan dikerahkan oleh Polres Parepare, yang dibantu aparat TNI, serta satuan Polisi Pamong Praja. (abd/asw)