OPINI — Anak adalah karunia Allah SWT yang harus dijaga dan pelihara. Darinya terdapat rahmat dan kasih sayang Allah yang tercurah kepada kedua orang tuanya.
Begitu juga dengan kehadirannya memberikan reski yang cukup untuk dapat hidup dan berusaha di dunia. Tentunya dengan menjaganya adalah bagian dari pada ibadah.
Hari ini tepat tanggal 20 November, dunia menggambarkan betapa indahnya masa kecil dan masa tumbuh serta kembang anak. Sehingga seakan dunia ingin mengabarkan kepada seluruh orang tua untuk dapat sedikit menghargai anak-anak mereka. Pada masa globalisasi sekarang ini anak kadang menjadi eksploitasi dari kedua orang tuanya, dipekerjakannya dan malah mereka yang harus menanggung beban keluarga.
Haruskah hari anak ini dirayakan? Tentunya every day and every time kita akan selalu merayakannya karena ada rasa sayang dan cinta kepada mereka.
Namun ada masalah besar yang dihadapi anak-anak kita sekarang yang tentunya akan memberikan pekerjaan rumah buat para orang tua untuk dapat mempertimbangkan masalah ini; yaa sebut saja masalahnya adalah;
Masalah akses; masalah akses dalam mendapatkan pendidikan tentunya terkadang masih terjanggal dalam kehidupan anak-anak kita sekarang.
Ada yang putus sekolah karena terhimpit dana ada yang sekolah tapi malah mereka tidak mengiindahkan tugas-tugas sekolah. Masalah inilah yang membuat orangtua harus turun tangan dan bergerak demi masa depan anak-anak.
Masalah kualitas; masalah kualitas ini adalah masalah yang paling penting dalam perkembangan anak. Anak yang kurang berkualitas hidupnya tidak akan seindah dengan mimpi-mimpi mereka. Kualitas dari semua aspek akan selalu dipertimbangkan demi kemajuan anak-anak.
Hari Anak Sedunia bukan hanya hari untuk dirayakan oleh anak-anak saja, tetapi untuk memberikan kesadaran kepada seluruh anak-anak kita di seluruh dunia yang telah menyerah pada kekerasan dalam berbagai macam bentuk, mulai dari eksploitasi dan diskriminasi.
Anak-anak kadang digunakan sebagai buruh di beberapa negara, tenggelam dalam konflik bersenjata, hidup di jalanan, dan menderita karena perbedaan baik itu agama, dan isu-isu minoritas.
Anak-anak merasakan dampak perang dengan menjadi pengungsi karena konflik bersenjata atau menderita trauma fisik dan psikologis. Hal ini disebut dengan istilah “Children and Armed Conflict”.
Perekrutan dan anak menjadi tentara. Seperti yang terjadi di beberapa negara di timur tengah dewasa ini. Mereka hidup di bawah dentuman bom yang setiap saat dapat menghampiri mereka. Anak-anak Suriah yang menjadi korban akibat yang mementingkan kekuasaan dan perekrutan senjata.
Sebuah kisah anak Suriah yang terdampar di pantai boudroum, yang ingin pergi dari Suria karena tidak tahan dengan peperangan disana, naasnya Alylan yang bersama dengan ayah ibunya beserta kakaknya terdampar di pesisir pantai, akibat perahu yang di tumpangi kelebihan muatan dan perahu pun terbalik, Alylan dan keluarga pun tenggelam dan terdampar di pesisir pantai. Kisah Alylan sempat viral pada saat itu di media dan menghebohkan dunia.
Kisah di atas menjadikan kita harus berpikir maksimal terhadap kendala-kendala yang dihadapi anak-anak kita saat ini. Dan kini anak-anak tersebut telah berkembang seiring dengan berkembangnya zaman dan waktu, mereka telah tumbuh dan kembang sesuai porsi keprosesan diri mereka.
Childens day, adalah apresiasi terhadap kemerdekan anak-anak dunia, mereka telah bebas berkreasi dan berelaborasi demi masa depan mereka, kemampuan dan intelektual mereka telah dapat diandalkan karena mereka di bentuk dengan zamannya.
GENIUS adalah tema yang usung pada hari anak nasional kemarin, dengan melihat posisi anak harus mampu Gesit_Empati_Berani_Unggul_Sehat
Gesit adalah sifat yang harus dipupuk kepada anak untuk dapat memahami arti waktu, kedisiplinan harus dimulai dari aktifitas dan rutinitas mereka sehari-hari.
Empati adalah sifat yang terkait dengan perasaan anak untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain. Berani adalah sifat yang mesti dan harus diayomi pada diri anak karena dari keberanian akan mengukir banyak prestasi.
Unggul… inilah yang diharapan selalu orang tua untuk tetap bisa unggul dalam berbagai prestasi academik.
Sehat. Tentu masalah yang satu ini mengungguli dari sifat semuanya, karena kesehatan anak tentu akan menjadi prioritas untuk dapat tumbuh dan kembang sesuai dengan kualitas hidup mereka sendiri.
Akhir tulisan ini saya tutup dengan ucapan selamat hari anak khusus buat anak-anakku dan seluruh anak di dunia.
Kalian adalah buah hati dan pelita kami yang selalu dibanggakan serta hadir untuk menjadi harapan masa depan dan peradaban.
Tetap jaga diri untuk menjadi penerang dan pelita hidup kami.
Kalian adalah generasi kami untuk melanjutkan estafet kehidupan yang lebih harnomis. Tetap jaga ibadah sebagai pondasi hidup kamu. Jadilah dirimu sendiri maka kalian akan hidup selamat.
Mari rajut cinta dan kasih sayang terhadap anak agar mereka dapat mempersiapkan diri mereka menjadi yang terbaik. Semoga bermanfaat..wassalam. (*)