PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Proyek pembangunan kereta kencana di jalan Jalan Bau Massepe, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, atau yang lebih populer dikenal dengan istilah jalur kembali nol ini, menuai banyak protes dari berbagai kalangan, mulai dari Anggota Komisi III DPRD Parepare, Parman Agoes Mante, hingga sejumlah warga net pun juga mempertanyakan tujuan serta hubungan antara kereta kencana itu dengan Kota Parepare.
Saat ditemui pijar, dalam kegiatan di Hotel Pare Wisata Kamis (8/2/2018). Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Amir lolo, yang berwenang dalam pembangunan proyek patung kuda kereta kencana senialai Rp 1 Miliar ini, enggan memberi komentar banyak.
Amir Lolo hanya mengemukakan dengan singkat,”saya tidak bisa memberikan keterangan soal itu, harus dengan satu pintu, dalam hal ini, yang berhak memberi penjelasan adalah Sekretaris daerah (Sekda), ini baru-baru saya ditelfon,”singkatnya.
Sebelumnya Anggota Komisi III DPRD Parepare, Parman Agos Mante, mengungkapkan, jika rencana revitalisasi taman mattirotasi, yang diusulkan oleh BLHD senilai Rp. 850 Juta itu, dihapus karena alasan pengurangan anggaran.
Sementara itu, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menganggap, Patung Kuda Kerta kencana ini, adalah merupakan inovasi baru Pemkot Parepare dalam upaya memperindah kota, sekaligus menambah ikon baru dari ikon yang ada sebelumnya.
“Ya, ini merupakan bahagian dari inovasi kami untuk menambah nilai keindahan kota Parepare,” kata Taufan, seperti yang dikutip di tribun timur.com.
Taufan menjelaskan, ide itu lahir dari semangat pemerintah yang ingin menjadikan kota tersebut memiliki daya tarik tersendiri. Disamping itu, sejumlah titik kawasan sudut kota Parepare memang perlu dimanfaatkan dengan baik. (amr/abd)