PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Haul 70 tahun perjuangan pejuang perintis kemerdekaan dan pahlawan nasional A.Makkassau Parenrengi dan A.Abdullah Bau Massepe, digelar di Taman Makam Pahlawan Paccekke, Sabtu 28 Januari kemarin.
Upacara ini dipimpin langsung oleh Kasdam Wirabuana Brigjen TNI Supartodi mewakili Pangdam VII Wirabuana dilakukan secara militer dengan peserta upacara terdiri dari unsur Muspida Kota Pare-Pare, perwakilan pelajar SLTP, SMU dan Pramuka Kota Pare-pare, Ormas FKPP, dan Pemuda Panca Marga beserta tamu undangan dari pihak keluarga besar kedua pejuang tersebut. Ada kurang lebih 300 peserta hadir mengikuti upacara yang dimulai tepat pukul 09.45 wita.
Hadir pula Ketua LVRI Sulsel, Brigjen TNI (Purn) H. Bachtiar Kr. Leo, beserta pimpinan LVRI kota Pare-Pare, Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Sulawesi Selatan Drs.H.A.Pamadengrukka Mappanyompa, dan Dr.A.M.Batara Mappanyompa.S.STP,MSi
Selanjutnya hadir rumpun keluarga Andi Makkassau Parenrengi seperti Ir.Hj A.We Tenri Sau Sapda, A.Dika Faisal Sapada, A.Hanny Parenrengi. Sementara dari rumpun keluarga A.Abdullah Bau Massepe seperti Bau Uleng B.Massepe, Bau Fatimah. A.Muhammad Bau Massepe, A.Abdullah Bau Massepe dan kurang lebih 30-an rumpun keluarga kedua belah pihak.
Setelah memimpin upacara haul tersebut kasdam Brigjen TNI Supartodi melanjutkan dengan tabur bunga pantai mara’bombang-Teluk Pare –Pare, Desa Marabombang , Kec. Suppa , Kab. Pinrang. Dilokasi ini lah ditemukan jenazah A.Makkassau setelah di tenggelamkan oleh penjajah Belanda pada tahun 1947.
Kegiatan selanjutnya adalah sambung rasa dirangkaikan dialog dengan tokoh masyarakat, dan pembacaan riwayat perjuangan Andi Makkasssau dan Bau Massepe. Nampak ratusan warga desa setempat hadir dan antusias menyaksikan proses tabur bunga dipantai mara’bombang, kecamatan suppa ini. Sambung rasa ini digelar di halaman rumah datu suppa dengan menghadirkan tokoh masyarakat sekitar dan ormas-ormas di kabupaten Pinrang.
Selain itu digelar pula pameran foto didalam rumah datu suppa. Rumah tua peninggalan penjajahan ini kedepannya akan dijadikan museum oleh pemerintah kabupaten Pinrang dan pihak keluarga.
Bau Uleng putri Bau Massepe ini mengatakan bahwa kegiatan ini harapkan bagi masyarakat agar tidak melupakan perjuangan kedua tokoh ini dalam mengusir penjajahan di NKRI. Lanjutnya, pemahaman akan sejarah yang benar dan baik akan memperkuat semangat nasionalisme kita yang saat ini mulai tergerus oleh perkembangan zaman. (Laporan AM Nur Bau Massepe dari Parepare)