AFRIKA, PIJARNEWS.COM — Umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia tentunya merasa bersyukur dan berbahagia merayakan hari kemenangan, 1 Syawal 1443 Hijriyah. Itu setelah sebulan lamanya menahan lapar, dahaga dan amarah.
Hal serupa juga dirasakan perantau Sainal Syamsuddin, warga asal Kelurahan Pattangngae, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo.
Sainal sudah tujuh bulan bekerja sebagai operator alat berat di Brazzaville, Kongo, Afrika Tengah.
Merayakan hari raya Idul Fitri di luar negeri, tentu memiliki cerita tersendiri. Hal inilah yang dirasakan Sainal. Ia mengaku bersyukur bisa menjalani ramadan di Afrika. Hanya saja, Sainal sempat merasa sedih saat menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 ini. Sebab ia jauh dari keluarga dan kampung halamannya.
“Rasanya ingin berkumpul di hari raya ini bersama keluarga, tapi namanya anak rantau harus semangat demi mencapai cita-cita membahagiakan keluarga,” ujar Sainal kepada Jurnalis Pijarnews.com, Senin 2 Mei 2022 sekira pukul 9.47 wita.
Saat di wawancara via chat WhatsApp, Sainal mengatakan waktu Kongo, Afrika menunjukkan pukul 02.47 dini hari. “Saya tidak melaksanakan salat Idul Fitri secara berjamaah dengan warga Muslim di Kongo. Karena jarak tempuh lokasi perayaan salat Eid dengan tempat kerja memakan waktu 12 jam,” tulis Sainal.
Sebelumnya bekerja di Afrika, Sainal pernah bekerja di salah satu perusahaan swasta yang mengoperasikan alat berat di Negeri Jiran, Malaysia. (*)
Penulis : Wahyuddin
Editor : Alfiansyah Anwar