PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare, di Jl. Bumi Harapan, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sabtu (8/4/2023).
Kunker itu dipimpin oleh Ketua Pahir Halim didampingi dua komisioner lainnya Haerul Mannan dan Benny Mansyur yang diterima oleh Komisioner KPU Parepare, Firman Mustafa yang juga saat ini menjabat sebagai Plt Ketua KPU Parepare bersama jajarannya, hadir sebagai peserta PPK dan PPS se-Kota Parepare.
Kunker itu sendiri dalam rangka sosialisasi peraturan Komisi Informasi nomor 1 tahun 2019 tentang standar layanan dan prosedur penyelesaian sengketa informasi pemilu dan pemilihan.
Firman menerangkan dari sosialisasi itu diharapkan peserta maupun KPU sendiri bisa membedakan mana informasi yang memang dikecualikan dan informasi yang perlu dibuka di ruang-ruang publik sebagai konsumsi masyarakat secara umum.
“Kita berharap ini terus berlanjut karena berkaitan dengan keterbukaan informasi publik,” katanya.
Sementara itu, Pahir Halim menjelaskan kegiatan sosialisasi terhadap peraturan komisi informasi (Perki) mengenai Pemilu dan pemilihan tujuannya agar KPU sebagai penyelenggara Pemilu semua hasil-hasil yang dikeluarkan dapat diketahui publik, sehingga produk-produknya dan hasil-hasil kegiatannya tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
“Jadi harus prinsip dasarnya diawali dengan keterbukaan informasi terhadap apa yang dilakukan KPU sendiri, sebagai badan publik yang melayani kepentingan-kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, PPK dan PPS di Kota Parepare sudah siap untuk mengimplementasikan isi dari peraturan Komisi Informasi nomor 1 tahun 2019, sebab kata dia, PPK dan PPS ini sudah punya pengalaman.
“Akan tetapi karena regulasi ini selalu ada perubahan-perubahan, maka perlu penyesuaian diri juga. Jadi perilaku dari petugas itu juga perlu disesuaikan dengan peraturan yang ada,” ujarnya.
Pahir menilai KPU Parepare selalu menjadi barometer, dia mengungkapkan, dinamika di Parepare pasti berbeda dengan daerah lain karena Parepare ini kota.
“Artinya kalau kota itu semakin terbuka informasinya, kalau semakin terbuka reaksi atau respon masyarakat semakin enak. Tetapi berbeda lagi kalau di daerah,” ujarnya. (why)