PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor usaha tidak bergerak normal. Agar bisa tetap eksis, pengelola harus kreatif dan inovatif. Hal inilah dilakukan pengelola usaha konveksi dan sablon Kaos Ta’ di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Owner Kaos Ta’, Syamsul Rijal Madani mengatakan, kreativitas usaha terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satu caranya mengubah sistem pelayanan dan transaksi.
Rijal mengatakan, sistem pelayanan dan transaksi dengan menerapkan sistem satu pintu. “Ini menjadi alternatif layanan agar usaha tetap bisa berjalan selama kondisi pandemi ini,” kata Rijal kepada PIJARNEWS, Ahad 17 Mei 2020.
Selain itu, salah satu upaya memutus mata rantai virus corona yakni menyediakan Hand Sanitizer dan Box untuk pembayaran dan pengembalian uang. “Ini agar tim yang bekerja tidak terinfeksi Covid-19 lewat mata uang kertas,” ujar Rijal.
Penyediaan kotak pembayaran disiapkan lantaran Rijal khawatir penyebaran Covid-19 bisa terjadi melalui transaksi uang kertas.
“Ini semata-mata sebagai upaya menjaga team work tetap sehat. Di samping itu juga bisa membantu para pelanggan,” ujar Ketua Komunitas Tangan di Atas (TDA) Sulsel ini.
Selama hampir dua bulan, kata Rijal, hal itu terus dilakukan demi melakukan Phsycal Distancing. “Tim kerja kami juga karantina di toko agar bisa mengurangi keluar rumah dan interaksi dengan banyak orang,” ungkap pengurus Kahmi Parepare ini.
Dengan Pandemi Covid-19 ini, sambung Rijal, omset penjualan Kaos Ta’ memang menurun dibandingkan omset sebelum masa Pandemi. “Penurunannya sekira 60-70 persen,” kata Rijal.
Meski omset usahanya menurun, Rijal tetap bersyukur sebab usaha miliknya tetap berjalan dan masih bisa memberikan gaji kepada timnya.
“Kami tidak mikir untung untuk masa covid ini. Selama bisnis bisa jalan dan karyawan masih tetap bisa gajian dan bisa kerja, kami sudah sangat bersyukur,” ungkapnya. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin
Editor : Alfiansyah Anwar